HABARI.ID I Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Gorontalo mencatat adanya peningkatan nilai ekspor terhadap komoditas pertanian unggulan ekspor berupa olahan kelapa sebanyak lebih dari lima kali lipat.
Produk olahan asal komoditas sub sektor perkebunan ini berupa kelapa parut, santan dan produk sampingnya, yakni briket tempurung kelapa.
“Kami memfasilitasi hampir setiap bulan, agar komoditas ekspor ini memenuhi persyaratan teknis negara tujuan,” kata Kepala Karantina Pertanian Gorontalo, Muhammad Sahrir melalui keterangan persnya,” Selasa (14/09/2021).
Sahrir menyebutkan setidaknya 18 negara menjadi tujuan ekspor kelapa Gorontalo yakni Cina, Denmark, Estonia, Perancis, Jerman, Italia, Lithuania, Malaysia, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Rusia, Slovenia, Turki. Ukrania, Inggris, dan Amerika Serikat.
Dari sekian banyak negara yang dituju, Jerman adalah negara yang paling banyak volume permintaannya sejak Januari hingga Agustus sebesar 3,6 ribu ton. Di negara tujuan, produk olahan kelapa ini digunakan untuk bahan baku roti kering yang sangat enak dan lezat.
Masih menurut Sahrir, dibandingkan periode Januari hingga Agustus tahun lalu, nilai ekonomi dari ekspor olahan kelapa hanya mencapai Rp. 42,1 miliar, sedangkan pada periode sama tahun 2021 ini telah mampu meraup Rp. 238,6 miliar atai meningkat lima kali lipat.
Sebagai informasi, saat ini di Gorontalo ada 2 perusahaan yang menjadi produsen olahan kelapa yaitu PT TJT dan PT. RC. Sebelumnya, pelaku usaha asal Gorontalo melaporkan komoditasnya sebagai komoditas antar area dikarenakan komoditas akan diekspor melalui Surabaya atau biasa disebut restuffing.
“Alhamdulilah, kini berkat dukungan pemerintah daerah dan instansi terkait layanan ekspor telah dapat langsung melalui kantor layanan kami, sehingga lebih cepat dan lebih mudah,” jelasnya.
Dorong Hilirisasi
Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi peningkatan nilai ekspor yang dicapai oleh Provinsi Gorontalo.
“Kedepan, kita doromg hilirisasi agar semakin banyak nilai tambah yang didapat masyarakat. Jika diperlukan, gunakan fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh Kementterian Pertanian berupa KUR,” jelas Bambang.
Selain bertugas untuk melakukan pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pertanian, jajaran karantina pertanian diseluruh tanah air juga mengemban tugas khusus yang diberikan oleh Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red), yakni mengawal upaya peningkatan ekspor dalam program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor, Gratieks.
“Saya percaya dengan bekerja secara sinergi dan bersungguh-sungguh kita mampu mencapai target yang telah ditentukan, yakni kenaikan nilai ekspor tiga kali lipat hingga tahun 2024 mendatang,” pungkas Bambang.