HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Pagi yang cerah di Bumi Perkemahan “Bongohulawa”, Limboto, Senin, 3 November 2025, menjadi saksi keteladanan seorang pemimpin yang datang bukan untuk disambut, melainkan untuk memberi contoh. Wali Kota Gorontalo, Hi. Adhan Dambea, yang juga menjabat sebagai Kamabicab Gerakan Pramuka Kota Gorontalo, tiba lebih awal dari jadwal resmi upacara pembukaan Peransaka Nasional 2025, sekitar pukul 07.20 WITA, sementara kegiatan resmi baru dimulai pukul 08.00.
Yang menarik, Adhan tidak menggunakan mobil dinas, melainkan mobil pribadinya yang sehari-hari beliau gunakan. Ia berangkat dari rumah dinas pukul 06.30 pagi, menunjukkan sikap sederhana, disiplin, dan penuh tanggungjawab cermin nyata nilai-nilai dasar Dasa Darma Pramuka.
“Pemimpin yang hadir lebih awal dan dengan cara sederhana adalah contoh hidup bagi seluruh anggota Pramuka. Itulah pendidikan karakter yang paling otentik,” ujar Ketua Kwarcab Kota Gorontalo, Kak Husin Ali, yang turut mendampingi Kamabicab sejak kedatangan hingga kembalinya kembali kota.
Kehadiran Adhan didampingi oleh Wakil Wali Kota Gorontalo Indra Gobel selaku Wakil Ketua Mabicab, Ketua Dewan Kehormatan Iskandar Moerad, Wakil Ketua Kwarcab Dandy Datau yang juga Plt. Kepala BPBD Kota Gorontalo, serta Wakil Ketua Kwarcab Daud Panigoro, Kepala Dinas Kominfotik Kota Gorontalo yang baru saja dikukuhkan oleh Wali Kota, serta sekretaris Kwarcab Zul Sombili dan Ketua DKC Kota Gorontalo dan banyak andalan yang hadir bursama.
Kehadiran lengkap para pimpinan ini menegaskan kekompakan dan soliditas luar biasa dalam tubuh Gerakan Pramuka Kota Gorontalo.
Sebelum upacara dimulai, seluruh peserta dan tamu undangan mendengarkan laporan pelaksanaan kegiatan yang disampaikan oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Gorontalo, Sofyan Puhi, yang juga Bupati Kabupaten Gorontalo.
Dalam laporannya, Sofyan menegaskan bahwa Bumi Perkemahan Bongohulawa bukan tempat biasa. Tempat ini memiliki catatan sejarah panjang dalam perjalanan kepanduan nasional.
“Di bumi Bongohulawa ini, Gorontalo telah tiga kali dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan berskala nasional,” ujar Sofyan. “Tahun 2006 digelar Perkemahan Wirakarya Nasional, disusul tahun 2011 Pertisaka Bhakti Husada tingkat Nasional, dan kini tahun 2025 kembali menjadi tempat pelaksanaan Peransaka Nasional. Ini bukti bahwa Gorontalo sangat diperhitungkan di tingkat nasional karena komitmen dan kesiapan kita yang luar biasa.”
Pernyataan Sofyan disambut tepuk tangan meriah seluruh peserta. Dari raut wajah para tamu kehormatan tampak jelas rasa bangga bahwa Gorontalo kini menjadi salah satu poros kegiatan kepanduan nasional.
Upacara pembukaan berlangsung megah dan berwibawa, dipimpin oleh Budi Waseso, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Ribuan peserta dari seluruh Indonesia berdiri tegak di bawah langit cerah Limboto. Kamabicab Adhan Dambea tampak berdiri khidmat di barisan tamu kehormatan, menikmati setiap momen upacara dengan penuh kebanggaan.
Sorotan istimewa tertuju pada Upacara Adat Bhineka Tunggal Ika yang digelar oleh Dewan Kerja Nasional, menampilkan Penegak dan Pandega dari berbagai provinsi dalam pakaian adat Nusantara. Warna-warni busana daerah memancarkan pesona persatuan yang menggugah rasa cinta tanah air.
“Saya merasa bangga. Di sini, di Gorontalo, kita menyaksikan miniatur Indonesia – beragam, tapi satu dalam semangat Pramuka,” ungkap Adhan Dambea setelah upacara. “Kegiatan seperti ini meneguhkan bahwa Pramuka bukan hanya wadah belajar, tapi juga ruang membangun karakter kebangsaan.”
Selepas upacara, Adhan disambut hangat oleh Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo, Zulfikar Usira, dan Nasir Giasi, Ketua Kwarcab Pohuwato yang juga mantan Ketua DPRD Pohuwato bersama Iwan Adam yang juga Wakil Bupati Pohuwato. Suasana di tenda panitia belakang panggung utama terasa hangat – percakapan ringan dan tawa persaudaraan menggema, menggambarkan eratnya tali silaturahmi antar-Kwarcab dan tokoh kepanduan Gorontalo.
Sebelum kembali ke Kota Gorontalo, Adhan menyempatkan diri berkunjung ke Posko Pramuka Peduli Kwarda Gorontalo. Para andalan dan relawan menyambutnya dengan tepuk tangan meriah, sementara tim ORARI Orda Gorontalo, yang bertugas di pusat komunikasi kegiatan, turut menyapa penuh antusias sosok Ketua Orda mereka.
Kambicab Adhan menyalami satu per satu relawan dan petugas, seraya memberikan pesan singkat namun mendalam: “Kalian bukan hanya pendukung kegiatan ini, tapi bagian dari kekuatan kemanusiaan. Saya bangga pada semangat kalian.”
Sementara itu, Kontingen Kota Gorontalo yang beranggotakan Pramuka Penegak dan Pandega dari berbagai Saka terlihat semakin bersemangat. Usai upacara, mereka langsung berlatih di bawah tenda besar untuk mempersiapkan pentas seni malam hari bertema “Gorontalo Beraksi untuk Indonesia.”
“Melihat Kamabicab Adhan datang pagi-pagi dengan mobil pribadi, itu memotivasi kami. Kami ingin tampil terbaik malam ini,” ujar salah satu peserta dari Saka Bahari penuh semangat.
Menjelang malam, sorak dan yel-yel kontingen Gorontalo menggema di seantero Bongohulawa: “Pramuka Kota Gorontalo Beraksi – Torang Bekeng Bae!”
Senin pagi itu di Bumi Bongohulawa bukan sekadar pembukaan sebuah kegiatan nasional. Ia adalah lukisan nyata kepemimpinan, kebanggaan, dan pengabdian.
Dari seorang Kamabicab yang datang lebih awal dengan kesederhanaan, laporan Ketua Kwarda yang menegaskan posisi strategis Gorontalo di tingkat nasional, hingga semangat para peserta muda yang tak kenal lelah – semua berpadu menjadi bukti bahwa Pramuka Gorontalo benar-benar hidup dan menghidupkan semangat Indonesia.(**).


													




