HABARI.ID | Ribuan masyarakat memadati kegiatan memperingati Hari Santri Nasional (HSN) di Desa Pantungo, Kecamatan Telaga Biru. Mereka mengikuti dzikir akbar dan doa bersama dengan harapan memperoleh keberkahan bagi Gorontalo yang kini sedang dilanda musim kemarau panjang, Minggu (22/10/2023).
Beberapa bulan terakhir Gorontalo dilanda musim kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Bahkan kondisi ini telah ditetapkan menjadi status siaga darurat oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya pada rapat bersama jajaran Forkopimda.
Kondisi musim kering membuat beberapa wilayah di Kabupaten Gorontalo maupun di Kabupaten Bone Bolango mengalami krisis air. Dzikir akbar dan memanjatkan doa bersama memohon hujan demi kemaslahatan ummat rupanya menjadi ikhtiar bagi bagi masyarakat.
“Doa bersama di momen hari santri nasional bersama agar supaya masyarakat bisa lebih diberikan ketabahan menghadapi cobaan kemarau panjang ini, mudah-mudahan dapat Gorontalo juga segera diturunkan hujan,” kata Sawaludin, dia menyemarakkan dzikir dan doa bersama.
Banyak doa yang dipanjatkan di hari santri nasional itu, tak terkecuali doa bagi masyarakat di Palestina yang kini sedang dilanda perang. Memang peristiwa yang terjadi di Palestina itu menimbulkan keprihatinan masyarakat di Indonesia khusunya Gorontalo.
“Biasanya kita merasa kesusahan kalau tidak memiliki uang bahkan merasa susah sehingga sampai membuat hal-hal yang tidak baik. Padahal saudara kita di Palestina sedang mengalami situasi mencekam maka kita doakan mereka agar diberi ketabahan dan perlindungan” ucap Sawaludin.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu bahkan menginisiasi menghadirkan pakar pengobatan alternatif untuk membantu masyarakat secara gratis. Selain itu ia juga menyalurkan ribuan paket ikan mentah bagi warga. (dik/habari.id)