Revitalisasi Sungai Bone, Haris Djafar: BWSS Selalu Siap, Tergantung Pemdanya

oleh -12 Dilihat
oleh

HABARI.ID I Musim hujan sejak akhir tahun 2024 sapai dengan Bulan Februari tahun 2025, cukup menambah pekerjaan rumah bagi BWSS (Balai Wilayah Sungai Sulawesi) II Gorontalo. Tetapi, sebagai instansi berwenang menangani persoalan sungai di Provinsi Gorontalo, BWSS II Gorontalo terus berupaya memberikan peran terbaik untuk masyarakat dan daerah.

Seperti disampaikan Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air BWSS Gorontalo, Haris Djafar, saat di temui di ruang kerjanya Selasa (04/02/2025). Bahwa penanganan sungai di Provinsi Gorontalo sampai dengan saat ini terus diseriusi BWSS Gorontalo, termasuk bencana longsor di Sungai Bone, Bolango dan kerusakan tanggul.

“Khusus untuk wilayah Kota Gorontalo sendiri, debit air Sungai Bone yang naik pada musim hujan beberapa hari kemarin mengakibatkan longsor di dinding sungai, sehingga membuat jaringan air milik Muara Tirta Kota Gorontalo terbawa arus bahkan ada yang putus. Dari pertemuan kami dengan DPRD Kota Gorontalo sebelumnya di Kantor BWSS Gorontalo, memang benar ada usulan untuk pembangunan penahan dinding sungai. Hanya saja, kami berharap Pemerintah Kota Gorontalo siap untuk mendukung kegiatan tersebut. Sebab kami telah mengusulkan ke pemerintah pusat terkait revitalisasi sungai bone, dan gambaran anggaran yang kami usulkan sekitar Rp 200 miliar,” ujarnya.

Selain itu Haris Djafar sampaikan, terkait dengan perbaikan dinding sungai yang ada di Kelurahan Bugis, memang benar sudah mendapatkan dukungan masyarakat setempat untuk di relokasi. Namun yang menjadi pertanyaan BWSS Gorontalo sendiri, apakah Pemerintah Kota Gorontalo sendiri bisa menjamin masyarakat tersebut tidak menempati tempat tersebut, setelah selesai diperbaiki.

“Kami berterima kasih kalau DPRD Kota Gorontalo sudah berupaya meminta masyarakat untuk di relokasi di kawasan bibir sungai. Namun kami berharap, Pemerintah Kota Gorontalo bisa membantu kami agar masyarakat tidak lagi kembali menempati kawasan tersebut. Sebab terlalu rawan kawasan bibir sungai bone yang ada di Kelurahan Bugis. Dan perlu diketahui biayanya tidak sedikit, sehingga Pemerintah Kota Gorontalo harus benar-benar siap,” pungkasnya.(bm/habari.id).

Baca berita kami lainnya di