HABARI.ID, GORONTALO – Satu unit pembangkit berkapasitas 25 megawatt Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Anggrek di Kabupaten Gorontalo Utara mulai beroperasi.
Kepastian itu diperoleh saat Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meninjau proses pekerjaan, Kamis (18/7/2019).
“Alhamdulillah saya bersama teman-teman didampingi Pak Bupati Gorut melihat progres pekerjaannya sangat puas. Dari 2 unit masing-masing kapasitas 25 megawatt, satu unit sudah masuk sistem.
Artinya sudah berporduksi, sudah menghasilkan listrik dan sudah digunakan oleh PLN Sulutgo,” ujar Rusli kepada wartawan usai kunjungan.
Rusli menyebut beroperasinya PLTU Anggrek sangat berarti baginya. Ia ingat betul bagaimana proyek yang sempat terkatung-katung di zaman gubernur sebelumnya tahun 2008 lalu, hampir tidak jadi dibangun.
Ketika itu, rencana pembangun PLTU Anggrek nyaris dipindahkan ke provinsi lain sebelum akhirnya ia berhasil meyakinkan pemerintah pusat.
“Tahun 2011 begitu saya disahkan oleh MK sebagai pemenang Pilgub, sorenya saya dengan Pak Marten Taha (Ketua DPRD) langsung ketemu Pak Nur Pamuji (Dirut PLN).
Saya bicarakan bagaimana kelanjutan listrik di Anggrek. Untungnya belum terlambat, karena uangnya pembangunannya itu mau dipindahkan ke Sumatera Utara,” kenang Mantan Bupati Gorontalo Utara.
Pembangunan PLTU Anggrek setelah itu tidak berjalan mulus. Beberapa kendala sempat mendera baik teknis dan non teknis. Pergantian Presiden tahun 2014 membawa angin segar. Beberapa kali pertemuan dengan Presiden dimanfaatkan Rusli untuk curhat soal listrik. Bak gayung bersambut, krisis listrik di Gorontalo berangsur membaik.
Sebelum PLTU Anggrek beroperasi, ada PLTG Paguat 2×50 MW diresmikan Presiden Jokowi tahun 2016 lalu. Saat ini ada juga pembangunan PLTG Tomilito dengan kapasitas yang sama. Itu artinya jaringan interkoneksi listrik Sulutgo semakin surplus.
“Jadi alhamdulillah cita-cita saya, perjuangan saya, janji kampanye saya pada 2011 untuk memenuhi kebutuhan listrik sudah terpenuhi. Sekarang kami tinggal mengundang investor untuk datang karena kebutuhan listrik kita sudah surplus,” ujarnya.
Pihak pekerja proyek PLTU Anggrek menargetkan satu pembangkit tersisa akan beroperasi akhir Desember 2019. Saat ini progres pekerjaannya sudah mencapai 94 persen.(Isam/HumasPemprov/Habari.id)