HABARI.ID I Persoalan sampah di Kota Gorontalo, masih menjadi polemik. Setiap tahun, volume sampah di Kota Gorontalo terus naik.
Berdasarkan data dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo tahun 2020, setiap hari Kota Gorontalo menghasilkan 140 ton sampah.
Sampah-sampah ini berasal dari sampah plastik, rumah tangga, dan sampah sisa makanan baik sayur, buah dan lain sebagainya.
Begitu kata Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, Kamis (26/08/2021) pada kegiatan penerimaan bantuan CSR dari PT UP3 (Persero) Cabang Gorontalo.
“Pemerintah Kota Gorontalo, berkomitmen dalam menangani persoalan sampah. Upaya-upaya yang dilakukan tidak hanya melalui penerbitan regulasi. Akan tetapi lebih dari itu ..,”
“Mulai dari penambahan armada angkutan sampah, petugas kebersihan, tempat sampah terpilah di bebrapa titik tertentu baik pasar tradisional dan modern dan lain sebagainya,” ujarnya.
Berbicara soal sampah, tentu erat kaitan dengan lingkungan. Untuk mendukung program penghijauan di Kota Gorontalo, Pemerintah Daerah telah membangun RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang ada di beberapa wilayah.
Selain itu, dukungan dari semua pihak baik swasta, masyarakat, organisasi lingkungan serta BUMN seperti PT PLN UP3 (Persero) Cabang Gorontalo, telah menyalurkan enam unit tempat sampah terpilah.
“Saya berharap fasilitas penunjang yang diberikan Pemerintah Kota Gorontalo, agar dimaksimalkan dengan baik. Tidak terkecuali bantuan CSR tempat sampah terpihal diberikan PT PLN UP3 (Persero) Cabang Gorontalo ..,”
“Saya menegaskan kepada petugas kebersihan pengangkut sampah, agar tepat waktu mengakut sampah. Karena, tempat sampah ditempatkan di beberapa wilayah tertentu, untuk menekan persoalan sampah ..,”
“Kita harus mencegah, jangan sampai tempat sampah yang di tempatkan di wilayah tertentu, hanya menimbulkan masalah baru ..,”
“Seperti, karena lambat diangkut sampah di tempat sampah itu, pada akhirnya menyebarkan aroma yang tidak sedap di lingkungan masyarakat,” pungkasnya.(bnk/habari.id).