Pesona senja berganti malam, bisa disaksikan dari puncak tertinggi di Tulungagung. Puncak ini sempat viral dan jadi perbincangan di jagat maya.
Kini, lokasi tersebut menjadi tujuan wisata alternatif masyarakat di masa pandemi COVID-19.
Netizen menyebut pemandangan dari puncak tertinggi di Tulungagung ini mirip dengan objek wisata yang lagi hits di Batu Malang.
Tempat ini seperti menjadi destinasi wisata alternatif di masa pandemi. Belum begitu banyak orang yang tahu tentang lokasi yang indah ini.
Ada tiga titik di puncak itu, lembah Jurang Gandul, lembah Meranggi, ada pula puncak Gunung Banon yang ramai orang berkunjung.
Baru sekitar 3 bulan belakangan anak-anak muda ramai berkunjung di puncak yang terletak di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung ini, sekedar menyaksikan dua pesona dari fenomena; sunset dan gemerlapnya lampu di malam hari dari ketinggian.
“Karena ramai diperbincangkan di medsos, saya mencoba untuk datang ke tempat ini di malam hari,” kata Akbar Aji, yang sebelumnya penasaran dengan lokasi itu.
“Tempatnya bagus. Hanya saja perlu prasarana penunjang agar mudah mengakses lokasi ini,” ungkapnya.
Akbar setuju dengan pendapat orang-orang di medsos.
Pemandangannya mirip dengan lokasi yang ada Batu Malang.
Akbar juga mengatakan tempat wisata ini bagusnya di sore hari menjelang malam.
“Pada sore menjelang malam tempat ini bagus untuk melihat matahari tenggelam. Selanjutnya di malam hari, kita bisa melihat gemerlapnya lampu di wilayah Kabupaten Tulungagung,” katanya.
Ada keseruan tersendiri bisa menyaksikan dari ketinggian ketika lampu menyala satu persatu. Dan seiring malam yang berangsung-angsur gelap, kerlap kerlip lampu kota nampak indah dari kejauhan.
“Tapi sekiranya perlu ada upaya untuk tetap mengingatkan pengunjung agar mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika orang mulai berbondong-bondong datang ke sini,” ungkap Akbar.
Potensial Jadi Destinasi Wisata Baru Tulungagung
Pemerintah desa mulai melirik dan mengelola tempat yang menyuguhkan keindahan itu, menyusul ramainya pengunjung yang datang di lokasi tersebut.
Karang Taruna Desa Demuk, mulai melakukan observasi sembari menyiapkan lampu penerang seadanya dengan membentangkan Bohlam yang ujung-ujungnya ditambatkan di batang pohon.
Lokasi itu potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata baru di kabupaten Tulungagung.
Tapi untuk mengelola tempat itu menjadi objek wisata butuh persetujuan dari pihak yang menguasai lahan itu. Selayaknya harus ada kerjasama dengan Perhutani sebagai pihak yang secara sah masih menguasai lahan.***