HABARI.ID | Puluhan masyarakat melakukan aksi protes di kantor Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo terkait prosedur seleksi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di sekolah SMA dan SMK, Selasa (29/06/2021).
Informasi yang berhasil dirangkum Habari.id, puluhan masyarakat yang memprotes tersebut merupakan orang tua siswa yang anaknya tidak lulus seleksi PPDB melalui jalur zonasi.
Sedangkan, wilayah tempat tinggal tidak jauh dari sekolah favorit yang mereka inginkan. Bahkan ada yang berjarak tak lebih dari 100 meter dari sekolah.
Seperti yang disampaikan Stevany Patiasina, salah satu wali murid yang memprotes kebijakan tersebut. Menurutnya, anaknya sudah mendaftar di salah satu sekolah di Gorontalo dengan harapan bsa diterima karena menggunakan jalur zonasi. Akan tetapi takdir berkata lain.
“Prosedur pendaftaran itu ada empat, yakni jalur zonasi, afirmasi, prestasi dan jalur perpindahan tugas orang tua wali. Karena sekolah terlalu dekat kami menawarkan ke Guru untuk ikut jalur prestasi …,”
“Namun, jawaban yang saya terima bahwa pendaftaran melalui jalur prestasi untuk siswa yang rumahnya jauh dari sekolah. Tapi kenapa yang jauh saja bisa terterima sedangkan anak kami tidak,” kata Stevany.
Sementara itu, Pelaksana Teknis PPDB Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Y Tobias saat dikonfirmasi tidak menjelaskan secara detail terkait permasalahan teknis tersebut. Akan tetapi pihaknya bakal mempelajari kembali keluhan-keluhan yang disampaikan oleh para wali murid.
“Secepatnya kami akan melakukan verifikasi dan meriview laporan itu berdasarkan keluhan tadi. Intinya, kami punya kebijakan bahwa jangan sampai ada anak-anak yang putus sekolah. Kami akan mencarikan solusi terbaik karena mereka juga generasi kita ke depan,” jelas Tobias (Dik/Habari.id)