Perjuangan di Balik Protret Fikram di Gedung DPRD Kota Gorontalo

oleh
fikram
Habari.Id
banner 468x60

HABARI.ID, POLITIK I PPP (Partai Persatuan Pembangunan) menjadi partai politik pertama, Ia memulai perjuangannya untuk daerah, masyarakat dan partai politik. Karirnya bersama PPP begitu cemerlang, dari menjabat Ketua ranting, Ketua Kecamatan sampai Ketua DPRD Kota Gorontalo dari PPP.

Fikram A.Z Salilama namanya. Salah satu politisi senior di Provinsi Gorontalo, yang sudah melalui dan merasakan pahit manis dunia politik.

Meski sebagai putra politisi senior H. Aden Zakaria Salilama yang juga Wakil Ketua DPRD Kotamadya Gorontalo saat itu, Fikram yang masih berusia muda tidak pernah mengandalkan kekuatan ayahnya. 

Yang ada hanyalah, menaati apa nasihat-nasihat sang ayah demi kebaikan karir dan masa depan Fikram, yang sudah berpolitik di usia muda.

“Awalnya saya dipercayakan menjabat sebagai Ketua Ranting PPP di Kelurahan Tenda. Kemudian berjalannya waktu, saya kembali dipercayakan menjabat sebagai Ketua Kecamatan PPP ..,”

“Tidak lama kemudian, saya dipercayakan oleh DPC PPP Kota Gorontalo menjabat sebagai Sekretaris DPC PPP Kota Gorontalo selama dua periode ..,”

“Sukses menjabat sebagai Sekretaris DPC PPP Kota Gorontalo selama dua periode. Seluruh kader kembali memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kota Gorontalo ..,”

“Dinamika politik saat itu memang sangat tinggi, dan tidak seperti sekarang ini. Tapi Alhamdulillah, semua itu bisa saya lalui dengan baik dan berkat dukungan seluruh kader,” ujarnya.

Perdana Ikut Pemilu: Sempat Jual Lemari Tak Berharap jadi Aleg

MENTAL politik Fikram A.Z Salilama memang sudah terbentuk sejak Ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Bahkan Ia berhasil melalui ujian mental politiknya, saat perdana Ia mencalonkan diri pada Pemilu di era 1990-an.

“Perdana saya mengikuti Pemilu sekitar tahun 1992, dengan nomor urut 13. Sementara sistem kepemilihan pada saat itu, masih urut-urutan kacang ..,”

“PPP sendiri pada saat itu hanya satu dan dua kursi saja, nah kalau nomor urut 13 seperti saya, jelas tidak akan mendapatkan apa-apa dan harapan itu tidak ada. Tetapi, begitulah tekad saya untuk bertarung demi rakyat meski tidak jadi Anggota DPRD ..,”

“Demi tekad saya untuk berjuang pada Pemilu saat itu, saya mengeluarkan dana juga. Bahkan tidak tanggung-tanggung saya menjual lemari, untuk membiayai kampanye,” terangnya kepada Habari.Id Minggu (05/02/2023).

Kegagalan Fikram saat perdana mengikuti Pemilu, tidak membuat dirinya patah semangat. Ia malah kembali bertarung pada Pemilu tahun 1995 silam, dengan nomor urut dua. 

Tapi sayang, lagi-lagi dirinya gagal pada pertarungan politik saat itu. Karena dari hasil pemilu PPP hanya mendapatkan satu kursi, yang duduk di DPRD Kota Gorontalo. 

“Saya kembali mengikuti pemilihan umum, dengan nomor urut dua dan PPP hanya mendapatkan satu kursi dari hasil pemilihan itu ..,”

“Bagi politisi muda seperti saya saat itu, secara nyata hasil tersebut memang sangat menyakitkan. Tapi saya tetap tegar dan menerima hasil pemilu kala itu ..,”

“Kemudia, kalau saya tidak salah setelah dua tahun pemilu kembali di ulang karena adanya reformasi. Pada saat di ulangnya pemilu, saya nomor urut dua pada Sekretaris Cabang PPP Kota Gorontalo ..,”

“Dan akhirnya saya terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Gorontalo, di eranya Pak Usman Syarif sebagai Ketua DPC PPP Kota Gorontalo ..,”  

“Selama dengan PPP, saya sukses menjabat dua periode sebagai Anggota DPRD Kota Gorontalo, bahkan menduduki jabatan sebagai Ketua DPRD Kota Gorontalo ..,”

“Saya bersyukur selama bersama PPP, bisa membesarkan PPP, memperjuangkan hak-hak rakyat dan mendukung berbagai program kegiatan pemerintah daerah, untuk kemajuan Kota Gorontalo,” terangnya.(Bersambung).(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di