Peristiwa Patriotik 23 Januari 1942 Akan Diangkat Ke Layar Lebar

oleh
banner 468x60

HABARI.ID | Pemerintah Provinsi Gorontalo akan menggagas peristiwa 23 Januari 1942 atau yang biasa dikenal sebagai hari Kemerdekaan Gorontalo yang diperingati sebagai hari Patriotik menjadi sebuah Film Kolosal.

Film yang berjudul “Merdeka Sebelum Merdeka” tersebut nantinya akan mengangkat tetang perjuangan Pahlawan Nasional Nani Wartabone untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, khususnya Gorontalo tahun 1942.

Bahkan Aktor film kolosal yang juga Produser film rumah produksi Dinni Insan Film, Aris Kurniawa sudah melakukan riset di Gorontalo untuk pembuatan film dokumenter peristiwa 23 Januari 1942 ini.

Aris Kurniawan bersama tim juga sudah mengunjungi beberapa tempat bersejarah yang akan menjadi lokasi syuting film nantinya. Seperti di museum pendaratan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno di Danau Limboto.

Banteng Otanaha dan rumah tua yang menjadi bagian dari sejarah 23 Januari 1942, yang letaknya tepat di seberang jalan depan rumah dinas jabatan Wali Kota.

Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki mengungkapkan bahwa ide pembuatan film tersebut tidak sekedar mengangkat peristiwa 23 Januari 1942 saja, lebih dari itu, agar semangat patriotik menjadi spirit, edukasi maupun nilai bagi generasi muda.

“Namun, di samping itu kita juga akan memanfaatkan momen pembuatan film ini bisa untuk mempromosikan daerah, budaya, karakter orang Gorontalo. Oleh sebab itu, Bappeda mengagas dengan melakukan riset terlebih dahulu. Karena film ini di dalamnya ada konten sejarah dan perlu segi kehati-hatian,” jelas Budi pada agenda Tourism On The Spot, Launching dan Casting Pra Produksi film 23 Januari 1942, Jumat (23/1/2022).

Menurutnya tak sedikit film bersejarah yang tidak bisa dinikmati oleh penonton lantaran tidak dikemas dengan baik. Olehnya Pemprov Gorontalo mendatangkan langsung Production House (PH) Dinni Insan Film karena sudah banyak film kolosal yang digarap.

“Kita bukan salah satu bagian dari peristiwa 23 Januari ini yang kemudian di putar secara wajib di TV nasional. Makannya kita pakai strategi lain supaya film ini bisa ditonton oleh banyak orang, maka dengan kedatangan PH ini kita berharap dengan pengalaman mereka bisa menggarap sejarah ini menjadi film komersil,” ungkap Budi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Ivone Reane Larekeng menjelaskan bahwa pemuatan film “Merdeka Sebelum Merdeka” tersebut diinisiai oleh Bappeda dan bakal melibatkan seluruh instansi pemerintah.

“Melalui film ini akan ada banyak pesan yang diselipkan, khususnya kepada generasi muda terkait perjuangan pahlawan dan sejarah Gorontalo, juga ada sisi humanisnya. Saya berharap generasi muda bisa lebih mengenal sejarah Gorontalo,” tandasnya. (Dik/Habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan