HABARI.ID, PEMPROV | Saat ini laju pengendalian inflasi di Provinsi Gorontalo cukup terkendali, yaitu berada di angka 4,5 persen di bawah nasional di angka 5,7 persen. Untuk terus bisa menekan angka inflasi ini, Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer menyampaikan seluruh stakeholder dari berbagai sektor harus bisa terus berkolaborasi dan berkoordinasi, termasuk dari sektor tranportasi utamanya laut dan udara.
Hal ini menjadi penyampaian penting Penjagub Hamka saat membuka kegiatan FGD dengan tema “Peran Konektivitas Transportasi Dalam Upaya Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pegendalian Inflasi Di Daerah”, yang digagas oleh Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Selasa (6/12/2022) di gedung GPCC Kota Gorontalo.
“Selama ini kan yang dikeluhkan oleh para pengusaha dan banyak investor yang juga ingin menanamkan modal di sini tapi kesulitannya di transportasi, baik udara maupun laut. Oleh sebab itu hari ini pak Kadis Perhubungan dan teman- teman melakukan FGD untuk membicarakan antisipasi – antisipasi kedepan, dengan harapan kalau semua bergerak maka sektor ekonomi juga bergerak,” ujar Hamka
Moda transportasi yang dimiliki Provinsi Gorontalo sendiri diantaranya sisi udara yaitu Bandara Djalaluddin sebagai bandara pengumpul, serta bandara perintis Pohuwato yang saat ini dalam tahap pembangunan. Dari sisi laut memiliki lima pelabuhan laut yakni, dua pelabuhan pengumpul di sisi selatan Pelabuhan Gorontalo dan di sisi utara adalah Pelabuhan Anggrek, juga dua pelabuhan laut pengumpan regional yakni Pelabuhan Kwandang dan Pelabuhan Tilamuta, serta satu pelabuhan laut lokal yakni Pelabuhan Bumbulan.
Sementara dari sisi transportasi darat, terdapat dua pelabuhan penyeberangan yakni pelabuhan Penyeberangan Gorontalo dan Pelabuhan Penyeberangan Marisa, serta dua terminal Tipe A yakni terminal Tipe A Dungingi dan terminal Tipe A Isimu.
“Dengan tersedianya fasilitas transportasi tersebut diatas, saat ini tantangan kita adalah bagaimana upaya agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan moda transportasi tersebut terutama untuk meningkatkan muatan balik dan kegiatan ekspor yang diangkut dari Provinsi Gorontalo. Agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekomoni daerah serta dapat mengendalikan inflasi daerah,” tegasnya
Di tempat yang sama Kepala Dinas Perhubungan Jamal Nganro menyampaikan tujuan pelaksanaan FGD ini adalah karena diputuskannya kebijakan nasional terkait perpindahan Ibu Kota Negara ke wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Di mana jika dilihat dari letak geografis Provinsi Gorontalo akan menjadi daerah penyanggah, sehingga moda transportasi harus diperbaiki dari semua sisi. Serta secara nasional diputuskan bahwa kawasan ekonomi khusus pariwisata telah ditetapkan di Sulawesi Utara. (edm/habari.id)