HABARI.ID | Pendamping Klinik Ceria merupakan program Pemerintah Gorontalo Utara dalam menjawab masalah pendataan di lapangan. Untuk itu, Pemerintah Gorontalo Utara menggelar seleksi yang cukup ketat bagi para pelamarnya, Rabu (03/11/2021).
Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin menerangkan, program yang masuk visi misi kepemimpinannya itu bisa menjawab masalah kesejahteraan sosial di Kabupaten Gorontalo Utara.
“Tidak sembarangan, kita lakukan seleksi ketat supaya 30 orang yang menjadi pendamping adalah orang-orang yang benar-benar tanggap..,”
“Nanti mereka akan bertugas untuk mendata masalah kesejahteraan masyarakat. Identifikasi di lapangan seperti mendata rumah warga yang masih belum layak huni,” jelas Indra.
Selanjutnya Indra menjelaskan, Pendamping Klinik Ceria akan menjadi sumbu informasi dan data pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait kesejahteraan masyarakat.
“Kita bisa mengambil kebijakan pembangunan, program yang nantinya akan kita turunkan kepada masyarakat. Nah hari ini kita seleksi,” ungkap Bupati.
Presisi Data Dasar Pengambilan Kebijakan
Pada seleski itu sebanyak 59 peserta wajib mengisi soal ujian sebanyak 60 nomor dengan durasi waktu 90 menit. Selanjutnya peserta kemudian memasuki sesi wawancara oleh tim seleksi untuk mengurai hasil jawaban para peserta.
Ketua Tim Seleksi, Funco Tanipu menjelaskan, 60 nomor soal ujian tersebut berisi tentang pandangan dan analisis dari para peserta dan motiviasi yang melatarbelakangi peserta.
“Memuat tentang studi kasus, mereka kita minta untuk memaparkan studi kasus-studi kasus. Seperti problem stunting, kemiskinan, dan agraria..,”
“Jawaban mereka yang akan jadi dasar dalam sesi wawancara. Mereka juga kita tanyakan soal motivasi, dan problem dasar yang mereka tahu di desa,” ungkap Funco Tanipu.
Sebagai salah satu orang yang juga memprakarsai program tersebut, Funco Tanipu berharap, 30 orang yang nantinya dinyatakan lulus bisa memberikan angin segar bagi sistem pendataan masyarakat di lapangan.
“Seperti kejadian Ibu Risma, Menteri Sosial RI yang marah-marah di kabupaten lain, itu karena masalah data. Nah, kita harap dengan adanya pendamping Klinik Ceria mampu mengkonsolidasi data,” ungkap Funco yang juga Ketua Inovasi Universitas Negeri Gorontalo itu.
Lebih lanjut, Funco mengungkapkan, polemik kebijakan pemerintah yang sering tidak optimal merupakan akibat dari data yang tidak terintegrasi. Menurutnya, sering terjadi perbedaan data di lapangan yang mempengaruhi arah kebijakan pemerintah menjadi tidak efektif.
“Dengan Pendamping ini, Pemerintah nantinya punya data yang lebih presisi terkait desa. Termasuk menjadi dasar kebijakan pemerintah daerah dan desa,” jelasnya.
(Wi/Habari.id)