Penantian 8 Tahun Warga Transmigran Desa Puncak, Dijawab Nelson dengan Menyerahkan 120 Sapi Ternak

oleh
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo ketika menyerahkan 120 ekor sapi ternak kepada warga transmigran desa Puncak, kecamatan Pulubala, Minggu (06/10/2019). (Foto - Humas Pemkab Gorontalo)
banner 468x60

HABARI.ID I Pemerintah Kabupaten Gorontalo melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) kembali memberikan bantuan sapi ternak bagi masyarakat transmigrasi di desa Puncak, kecamatan Pulubala, kabupaten Gorontalo, Minggu (06/10/2019).

Ternak yang diserahkan langsung oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo berjumlah 120 ekor sapi, diberikan kepada 60 warga.

Bantuan ini merupakan bentuk kompensasi pemerintah kabupaten Gorontalo dalam menjawab harapan warga transmigrasi di Desa Puncak.

Sejak tahun 2011 silam, warga transmigrasi mengaku belum mendapatkan bantuan lahan pertanian untuk peningkatan ekonomi.

Pemerintah kabupaten Gorontalo sendiri telah berupaya untuk mencarikan lahan pertanian.

Namun, mengingat lokasi lahan yang ada sangat jauh dari tempat tinggal masyarakat, maka pemerintah sendiri berinisiatif untuk mengalihkan hal tersebut dengan memberikan bantuan ternak.

Hal ini pun telah disepakati baik oleh pemerintah dan masyarakat setempat.

Pada kesempatan tersebut, Nelson juga menegaskan, dirinya tidak pernah membedakan masyarakat penerima bantuan, baik masyarakat transmigrasi maupun masyarakat asli Gorontalo.

“Ternak sapi yang diberikan oleh pemerintah daerah tidak boleh dijual. Saya berharap bantuan yang diberikan menjadi modal awal bagi warga untuk meningkatkan ekonomi …”

“Bantuan ini memang janji saya beberapa waktu lalu kepada warga transmigrasi. Tak ada niat untuk membeda-bedakan. Bagi saya, semua warga, sama,” tandas Nelson.

Sementara itu, Kepala Dinas Nakertrans Kabgor, Titiyanto Pauweni mengungkapkan, bantuan ini menjadi bentuk upaya pemerintah kabupaten Gorontalo dalam meningkatkan taraf hidup dan perekonomian warga transmigrasi di Desa Puncak.

“Ini adalah kompensasi bagi masyarat transmigrasi di desa Puncak yang sejak 2011 belum mendapat dan memiliki lahan yang bisa dijadikan sebagai lahan pertanian,” ungkapnya.

Soal bantuan ini juga dikomentari oleh Hartoyo, warga transmigran penerima manfaat. Transmigran asal Ngawi ini mengaku lega sekaligus senang karena bantuan tersebut sangat dibutuhkan sebagai penyambung hidup.

“Kami warga transmigrasi merasa senang dan bangga karena harapan kami telah terwujud hari ini, di masa kepemimpinan Bupati Nelson Pomalingo,” tukas Hartoyo.(pr/fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan