HABARI.ID – Penanaman bibit bakau (mangrove) di Kawasan Pesisir Cagar Alam Panua Kabupaten Pohuwato menjadi agenda utama pihak Pani Gold Project (PGP) dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan untuk menjaga ekosistem alam.
Hal itupun mendapat atensi dari Kepala Balai Konservasi SDA Gorontalo, Syamsuddin Haju, yang menyampaikan apresiasinya kepada PGP atas inisiatif penanaman 500 bibit tanaman bakau (mangrove).
“Saya bersyukur dan menyampaikan terima kasih kepada perusahaan atas pelaksanaan kegiatan pagi. Tentunya, kegiatan ini akan membantu upaya pelestarian Kawasan Cagar Alam, khususnya di area pesisir,”ungkapnya.
Disamping itu, selain apresiasi kepihak perusahaan, Syamsuddin, juga mengungkapkan kesedihannya karena Kawasan Hutan Cagar Alam yang rusak akibat aktivitas masyarakat di atas yang cukup masif.
“Saya sedih melihat kondis Cagar Alam Panua. Kalau kawasan ini rusak, kasihan anak cucu kita,”tuturnya
Sebagai informasi, penanaman 500 tanaman bakau ini sejalan dengan tujuan kebijakan lingkungan PGP, yaitu keunggulan dalam pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan, serta dimaksudkan untuk memberikan kesadaran kepada karyawan dan masyarakat umum tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM), Widji Pramadjati menegaskan, bahwa ekosistem mangrove sangat urgen untuk dilestarikan untuk mengurangi pollutan.
“Ini bentuk partisipasi perusahaan untuk menangani krisis lingkungan, yakni perubahan iklim, merosotnya jumlah keanekaragaam hayati dan krisis sampah plastik,” jelas Widji.
Di tempat yang sama, mewakili manajemen PGP, Human Resources Manager, Adi Firdaus menambahkan, bahwa kegiatan penanaman bibit bakau ini sesuai dengan value perusahaan yakni berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Dan adalah niat baik untuk upaya pelestarian linkungan hidup,”imbuhnya
Lebih lanjut, Koordinator kegiatan Kevin Philips Barakati mengatakan, bahwa penanaman bakau ini bentuk kontribusi perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, khususnya di Bumi Panua.
“Sebagaimana tertuang dalam Perda No. 7 Tahun 2016, ekosistem mangrove merupakan sumber penting untuk menjaga ekosistem perairan antara laut, pantai, dan darat. Ekosistem mangrove bermanfaat membantu mengendalikan iklim mikro dan makro terkait isu gas rumah kaca atau greenhouse gases,”ujarnya
Selain penanaman bakau, menurut Kevin, PGP juga menyelenggarakan webinar/seminar lingkungan bagi karyawan Pani Gold Project untuk memberikan arahan dalam mewujudkan perusahaan yang berwawasan lingkungan. Webinar/seminar ini juga untuk memberikan wawasan dan merangkul pentingnya pelestarian lingkungan.
“Kegiatan ini merupakan wujud peran perusahaan dalam berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan. Selain itu, kami membuat lubang biopori yang dimaksudkan untuk resapan air tanah untuk menjamin ketersediaan air tanah. Kegiatan ini juga untuk mencegah aliran air permukaan (run off) yang bisa berpotensi menyebabkan banjir,” jelas Kevin.
“Ini bagian dari kampanye meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi lingkungan, dan membuat totebag atau tas belanja ramah lingkungan yang bisa dipakai ulang sebagai pengganti plastik sekali pakai untuk mengurangi masalah plastik. Pembuatan totebag in juga disertai semacam briefing untuk memberikan pemahaman kepada karyawan tentang penggunaan plastik sekali pakai berdampak negatif pada lingkungan,”tandasnya.
PGP sendiri adalah proyek tambang emas Gunung Pani di Kabupaten Pohuwato yang dikelola bersama oleh PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) dan PT Pani Bersama Tambang (PBT). Dimana, ketiganya merupakan anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk. yang saat ini memasuki tahap akhir eksplorasi dan dilanjutkan dengan tahapan konstruksi pembangunan fasilitas tambang, dan perkiraan produksi emas pada akhir tahun 2025. (Mg/habari.id)