HABARI.ID, KOTA MOJOKERTO I Menjelang berakhirnya masa berlaku Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2018-2023, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari menghimbau kepada seluruh perangkat daerah untuk lebih meningkatkan kinerja dalam perealisasian program yang ada.
“Marilah kita rencanakan setiap program di masing-masing perangkat daerah ini dengan matang, kemudian kita laksanakan dengan fokus dan arah yang jelas”, ungkap sosok yang akrab disapa Ning Ita sekaligus membuka Forum Konsultasi Publik Ranwal RKPD Kota Mojokerto Tahun 2023, Senin (14/2/2022).
Menurutnya, dengan perencanaan program dengan lebih matang, maka pelaksanaannya akan bisa lebih optimal. Selain itu, akan lebih mudah untuk mengarahkan seberapa besar target capaian yang diharapkan dalam satu tahun anggaran.
Perlu diketahui, Rancangan Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2023 terdiri atas tujuh poin prioritas pembangunan. Yang mana perumusannya berpedoman pada 5 arahan presiden, arah kebijakan provinsi Jawa Timur, serta RPJMD Kota Mojokerto.
Pada posisi pertama, terdapat pembangunan infrastruktur untuk pemulihan dan daya saing perekonomian masyarakat. Mengingat, sejak dua tahun terjadinya pandemi, sektor tersebut begitu terdampak, terbukti dengan pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan angka negatif, serta peningkatan pengangguran terbuka yang cukup signifikan.
Dengan demikian, melalui penyelenggaraan forum yang menghadirkan akademisi bidang ekonomi pembangunan UPN Veteran Jawa Timur Ignatia Martha Hendrati, dapat menjadi wadah awal untuk berkomuniakasi dan berkoordinasi demi mencapai kesepakatan dan pembentukan komitmen di antara para stakeholder.
“Saya berharap besar bapak ibu yang hadir dapat memberikan saran, masukan sekaligus solusi bagaimana ke depan agar bisa dilakukan upaya penyempurnaan di dalam RKPMD,” ungkap Ning Ita.
Sebagai informasi, pada forum yang bertempat di ruang Sabha Mandala Madya kantor Pemkot Mojokerto tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sekretaris Daerah, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, serta perwakilan organisasi masyarakat di lingkungan Kota Mojokerto. (Cha/Habari.id)
