HABARI.ID, DEPROV | Pemanfaatan pasar sentral Kota Gorontalo masih belum ada kepastian, padahal proses pekerjaan sudah lama rampung. Tidak sedikit pedagang yang mempertanyakan kapan akan menempati lapak di pasar itu, termasuk Anggota DPRD Provinsi Gorontalo sekaligus Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Sentral Ismail Alulu, Rabu (07/06/2023).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku kerap menerima keluhan dari para pedagang tentang waktu pemanfaatan bangunan pasar sentral yang merupakan diskresi Presiden RI Joko Widodo itu. Menurutnya, Pemerintah Kota Gorontalo segera mengambil sikap tentang kapan pedagang bisa mulai menempati.
“Pemerintah Kota Gorontalo yang diberikan kewenangan atas pasar sentral, namun sampai saat ini keluhan para pedagang kapan akan menempati belum terjawab, seolah-olah tidak mampu menerima tanggungjawab,” ungkap Ismail Alulu.
Anggota Komisi III Deprov Gorontalo itu menegaskan, bila Pemerintah Kota Gorontalo tidak mampu mengelola bangunan pasar sentral dengan jumlah 1.019 lapak maka salah satu upaya menyerahkan kembali ke Pemerintah Pusat.
“Dalam konteks pembangunan yang sudah selesai, maka saya berharap segera dimanfaatkan pasar sentral ini. Siapapun nantinya akan meresmikan yang penting pedagang segera memanfaatkan ,” jelasnya.
Ismail Alulu, khawatir jika semakin lama menunggu keputusan pasar sentral itu akan diresmikan atau dimanfaatkan maka bakal memicu potensi konflik sosial di pasar sentral, apalagi para pedagang saat ini tak sedikit yang kehilangan modal akibat kurangnya para pembeli.
“Bulan hanya itu, bahkan beberapa tempat pun terdapat aroma tidak sedap yang membuat terganggunya kenyamanan masyarakat di areal pasar sentral, kami juga tidak tahu apakah pemerintah ini serius menangani atau tidak,” tandasnya. (dik/habari.id)