Muhammad Kasim Sebut Studi EHRA Sangat Penting

oleh
ehra
Habari.Id.
banner 468x60

HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Kepala Dinas Kesehatan Kota Gorontalo Muhammad Kasim, katakan bahwa studi penilaian risiko kesehatan lingkungan atau EHRA (Environmental Health Risk Assessment) sangat penting.

Hal ini disampaikan Muhammad Kasim, saat membuka kegiatan pelatihan survey dan entry data study EHRA tingkat Kota Gorontalo Jumat (11/11/2022) di Grand Q Hotel Gorontalo.

Ia jelaskan, studi penilaian risiko kesehatan lingkungan atau EHRA adalah sebuah studi partisipatif di kabupaten/kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higienitas, serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga.

“Hasil pengolahan dan analisis data yang dapat menggambarkan penetapan area beresiko, dari masing-masing wilayah kabupaten/kota ..,”

“Sampai dengan tingkat desa yang selanjutnya dimanfaatkan untuk penyusunan dan pemutakhiran strategi sanitasi kabupaten/kota (skk) ..,”

“Sebagai bahan review kebijakan dan advokasi untuk menuju penyehatan sanitasi total yang layak dan aman yang bermuara pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Studi EHRA memanfaatkan sumber daya setempat untuk pengumpulan data. Petugas pengumpul data atau Enumerator, umumnya adalah tenaga kader posyandu, kader PKK atau tim lainya yang memenuhi kriteria.

Pengolah data dan analisa data dinas kesehatan kabupaten/kota, bersama sanitarian dibantu oleh pokja kabupaten/kota.

Selain itu Ia tambahkan, studi EHRA dirancang sedemikian rupa agar pemerintah kabupaten/kota dapat melakukan pengulangan studi EHRA dalam kurun waktu tertentu setiap 4 tahun sekali.

“Data dapat dimanfaatkan seperti untuk penentuan RPJMD, RKPD, RPJMDes, RKPDes dan kebijakan lainnya. Biayanya pun seminimum mungkin tanpa harus mengorbankan kualitas informasi yang diperoleh ..,”

“Untuk monitoring rutin dalam mengawal peningkatan kualitas kegiatan sanitasi dapat menggunakan data monitoring evaluasi stbm 5 pilar,” ungkapnya.

Tidak hanya itu saja, Ia jelaskan bahwa studi EHRA dipandang perlu dilakukan oleh kabupaten/kota karena, pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat.

Kemudian data terkait sanitasi dan higiene terbatas, dan data sanitasi umumnya tidak bisa dipecah sampai kelurahan/desa serta data tidak terpusat melainkan berada di berbagai kantor yang berbeda.

Selain itu, isu sanitasi dan higiene masih dipandang kurang penting sebagaimana terlihat dalam prioritas usulan melalui musrenbang.

Serta terbatasnya kesempatan untuk dialog antara masyarakat dan pihak pengambil keputusan.

Kemudian EHRA secara tidak langsung memberi ”amunisi” bagi stakeholders dan masyarakat di desa/kelurahan.

Untuk menjadi bahan perencanaan yang baik dalam pemenuhan dan peningkatan kualitas sanitasi untuk percepatan capaian kabupaten/kota menuju ketersediaan sanitasi yang layak dan aman.

Selanjutnya bisa menjadi bahan advokasi ke tingkat yang lebih tinggi maupun advokasi secara horizontal ke sesama masyarakat, atau stakeholders desa/kelurahan.

Terakhir EHRA adalah studi yang menghasilkan gambaran dan indeks resiko sanitasi yang representatif, sampai dengan tingkat level desa/kelurahan di kabupaten/kota.

Secara substansi hasil studi EHRA memberi data ilmiah dan faktual, tentang ketersediaan layanan sanitasi ditingkat rumah tangga dalam skala kabupaten/kota.

Komponen sanitasi yang menjadi objek studi meliputi limbah cair domestik, persampahan dan drainase lingkungan serta perilaku higiene dan sanitasi.

Muatan pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan, telah diarahkan sesuai dengan 5 pilar sanitasi total berbasis masyarakat (stbm).

Pengorganisasian pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan berikut penomorannya dibuat sedemikian rupa sehingga mempermudah pelaksanaan studi, entri data maupun analisa data hasil studinya.

“Untuk itu di harapkan studi EHRA dilaksanakan secara penuh oleh pokja kabupaten/ kota, dengan penanggung jawab pelaksana adalah dinas kesehatan kabupaten/kota ..,”

“Dengan bantuan sanitarian dan atau kader kesehatan/pkk, membentuk tim terpilih dalam pelaksanaan kegiatan studi ehra untuk berjalan sesuai dengan tujuan,” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan