HABARI.ID, KOTA GORONTALO I “Buruh lebih penting daripada modal. Maka harus diberikan perhatian lebih besar,” ucap Andrika Hasan, seorang pekerja mendapatkan doorprize kulkas, yang mengutip kalimat bijak Negarawan asal Amerika Serikat, Abraham Lincoln.
Kalimat bijak Abraham Lincoln yang diucapkan Andrika Hasan di momen dialog buruh dengan Pemerintah Kota Gorontalo, memang benar adanya. Dimana di tengah gejolak persoalan ketenagakerjaan di Kota Gorontalo, Pemerintah Kota Gorontalo selalu hadir sebagai penengah mencarikan solusi atas persoalan dihadapi tenaga kerja.
Apalagi kata Andrika Hasan, saat ini Pemerintah Kota Gorontalo dipimpin langsung Ketua SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Provinsi Gorontalo, yakni Hi. Adhan Dambea, yang juga aktivis buruh. Tentunya akan memberikan dampak baik terhadap keberadaan buruh atau pekerja, yang ada di Kota Gorontalo.
“Sepanjang kami menangani persoalan pekerja di Kota Gorontalo, Pemerintah Kota Gorontalo selalu hadir menjadi penengah. Dimana duduk bersama kami yang tergabung dalam FSPMI, mendampingi pekerja menyelesaikan persoalan dengan cara kolaborasi, musyawarah dengan perusahaan terkait. Dari hal-hal kecil seperti ini kami belajar, bahwa kolaborasi itu sangat penting dan berdampak baik untuk kesejahteraan buruh ..,”
“Nah, berkaitan dengan peringatan hari buruh internasional, kita ketahui bersama bahwa Pemerintahan Kota Gorontalo saat ini dipimpin seorang aktivis buruh, yang juga Ketua SPSI Provinsi Gorontalo, yakni Bapak Hi. Adhan Dambea. Artinya, ini sebuah peluang dan tanda dimana keberadaan buruh di Kota Gorontalo akan mendapat perhatian lebih besar, seperti kata Abraham Lincoln,” jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Gorontalo, Ismail Madjid katakan dalam sambutannya mewakili Wali Kota Gorontalo Hi. Adhan Dambea, momen May Day adalah hari untuk memperingati sekaligus menghargai dedikasi semua pekerja, yang telah menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi bangsa termasuk Kota Gorontalo.
“Setiap keringat yang tercurah, setiap kerja keras yang dilakukan adalah bagian dari perjalanan panjang menuju kesejahteraan bersama dan kamajuan daerah. Dalam peringatan May Day tahun ini, secara nasional terdapat enam isu strategis menjadi tuntutan buruh ..,”
“Pertama lindungi buruh dalam UU ketenagakerjaan yang baru, kedua antisipasi PHK massal dan bentuk satgas PHK, ketiiga tolak outsourching dan hubungan kemitraan ..,”
“Kemudian keempat wujudkan upah layak, kelima berantas korupsi dengan mengesahkan RUU tentang perampasan aset, terakhir adalah lindungi pembantu rumah tangga dengan mengesahkan RUU PPRT,” terang Sekda.
Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi dan UKM Kota Gorontalo, Hj. Maryam Bokiu sampaikan ada beberapa hal yang menjadi maksud dan tujuan kegiatan dialog yang berlangsung di halaman Gelanggang Olahraga Nani Wartabone itu.
“Selain menghadirkan narasumber baik Ketua FSPMI Provinsi Gorontalo, Ibu Meyske Abdullah, Ketua KSPSI, Sekretaris Daerah Pak Ismail Madjid mewakili Wali Kota Gorontalo dan sejumlah pejabat baik vertikal dan pemerintahan daerah ..,”
“Kegiatan ini memiliki maksud dan tujuan yaitu, mengantisipasi terjadinya gejolak ketenagakerjaan seperti aksi unjuk rasa besar-besaran, menciptakan kondisi hubungan industrial yang kondusif, dinamis dan berkeadilan. Serta membangun komunikasi dan kerjasama yang positif antara pekerja, pengusaha dan pemerintah atau disebut Tripartit,” pungkasnya.(bm/habari.id).