HABARI.ID, DEPROV | Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Gorontalo selama ini masih didominasi oleh dua sektor, yakni pajak kendaraan bermotor dan pendapatan rumah sakit. Ketua Komisi II DPRD Provinsi Gorontalo Mikson Yapanto menilai bahwa pola ini sudah saatnya diubah dengan mencari alternatif sumber pendapatan yang lebih inovatif.
“Ketergantungan terhadap pajak kendaraan bermotor dan rumah sakit terlalu besar. Ini membuat PAD stagnan dan tidak berkembang sejalan dengan potensi yang sebenarnya dimiliki daerah,” kata Mikson Yapanto.
Ia menilai kurangnya pengelolaan aset daerah sebagai salah satu kendala utama. Beberapa aset yang dimiliki provinsi, seperti Asrama Salemba di Jakarta, menurutnya dapat dioptimalkan melalui berbagai skema kerja sama yang menguntungkan.
“Aset-aset ini sebenarnya punya potensi besar untuk mendatangkan pemasukan. Jika dikelola dengan cerdas, bisa menjadi sumber PAD baru yang berkontribusi signifikan,” jelas Mikson.
Selain pengelolaan aset, Mikson juga menganggap pentingnya memperbaiki iklim investasi di Gorontalo. Menurutnya, pemerintah daerah perlu lebih agresif menarik investor dengan menciptakan kebijakan yang mendukung, seperti insentif pajak dan penyederhanaan birokrasi.
“Pertumbuhan ekonomi akan meningkat jika investor merasa nyaman berinvestasi di Gorontalo. Itu yang harus menjadi fokus kita,” ujarnya. (dik/habari.id)