Masker Scuba Dilarang, Pendapatan Pedagang Menurun

oleh
Masker, Scuba.
Seorang pedagang masker scuba di bawah menara Keagungan Limboto.(f/dwi).
banner 468x60
HABARI.ID I Para pedagang Masker scuba mulai garuk kepala, pasalnya dengan keluarnya kajian medis tentang lemahnya masker scuba terhadap Covid-19 membuat para pedagang mulai merugi.

Sesuai anjuran yang dikelaurkan, Masker scuba tidak efektif menangkal virus corona, karena bahan kain dari masker ini tidak mampu memfiltrasi partiker covid-19.

Di Gorontalo, masker scuba menjadi masker yang paling banyak diminati oleh warga. Selain harganya yang relatif terjangkau, masker ini juga gampang menemukannya kerena banyak dijajahkan di sepanjang ruas jalan di Gorontalo.

Kini dengan adanya pelarangan scuba, para pedagang menjadi khawatir dan mulai merasakan kerugian. Seperti yang dialami oleh Witno, pedagang masker scuba yang sudah beberapa bulan menjadi penjual masker.

Awalnya, Witno bekerja sebagai pengemudi bentor, namun karena pendapatan bentor yang seret akibat pandemi covid-19 dirinya memilih banting stir menjual salah satu alat pelindung diri.

“Waduh kalo sudah dikatakan tidak baik untuk digunakan, yah kita pedagang bisa apa, kalo sudah tidak ada yang beli yah pasti rugi, jualan salah nggak jualan makan apa nanti,” curhat Witno, saat diwawancarai Minggu (20/09/2020).

Modal usaha menjual alat pelindung diri ini kata Witno tidaklah mudah, dirinya harus merogoh kocek uang tabungannya untuk bisa memulai usaha tersebut.

Dari perputaran modal itu Witno bisa menghidupi keluarganya, memang tidak banyak namun untungnya bisa menetupi kebutuhan di tengah lesunya ekonomi di era pandemi.

“Saya pakai uang tabungan saya, Rp 3 juta rupiah memang itu tidak banyak, tapi untuk seorang tukang bentor seperti saya itu sudah besar,” ujar Witno.

Witno mulai merasakan kurugian, dulu dirinya bisa mendapatkan omset hampir Rp 500 ribu perharinya. Kini dengan adanya anjuran tersebut, dirinya sudah mulai sukar mendapatkan keuntungan.

Witno berharap pemerintah bisa membantu meringankan kerugian mereka. Dirinya juga sudah mulai menghentikan pengambilan stock masker scuba tersebut.

Dan beralih ke masker dan bahan yang lebih dianjurkan oleh pemerintah dan lembaga kesehatan.

Witno hanya satu dari ribuan pelaku ekonomi mikro, yang memutar otak untuk bisa menghidupi keluarganya di tengah ketidakstabilan ekonomi akibat corona.(dwi/habari.id).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan