HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Banyak hal dipelajari Risman Taha dari sosok Kakak Kandungnya yakni Marten Taha. Bahkan sejak dirinya masih duduk di bangku kuliah, sampai dengan saat ini.
Ketenangan, kesabaran dan sikap pengendalian diri yang begitu tinggi, menjadi panutan Risman dari Kakaknya. Bahkan kata Risman kepada Habari.Id, kenapa Ia tidak bisa seperti Marten, padahal Ia dan Marten adalah Kakak dan Adik.
“Lama saya tinggal bersama Kak Marten. Dengan melihat dia, membaca kisah-kisahnya dan terutama adalah mempelajari sikapnya saat Ia diperhadapkan dengan persoalan yang begitu besar ..,”
“Pengalaman terakhir tentang persoalan besar yang Ia hadapi adalah, saat Ia dihadapkan dengan pencoretan dirinya dari kandidat peserta Pilwako lalu ..,”
“Tidak sedikitpun terlihat raut wajah yang kusut, pikiran yang kacau, perasaan yang tidak tenang dari diri Kak Marten. Yang ada adalah, ketenangan, keceriaan dan kebahagiaan yang Ia bagi bersama keluarga, masyarakat dan pendukungnnya saat itu ..,”
“Pertanyaannya, kenapa saya tidak bisa mengikuti sikap dan karakternya Kak Marten? padahal saya dengan beliau adalah Kakak dan Adik,” ungkap Risman Taha.
Seiring berjalannya waktu, sikap yang dimiliki Wali Kota Gorontalo Dua Periode itu, mampu diikuti dan diterapkan oleh Adik Kandungnya. Perlahan-lahan, sikap “keras” Risman mulai terkikis dan lebih banyak memilih bersikap tenang, sabar dan diam.
Salah satu buktinya adalah, saat Ia diperhadapkan dengan persoalan yang bisa saja membuat pendukungnya tidak sepaham dengan dirinya. Yaitu, sikap legowonya yang memilih mundur dari jabatan Ketua DPRD Kota Gorontalo saat itu.
“Saya sering berhadapan dengan berbagai masalah. Akan tetapi, persoalan yang saya hadapi bukan untuk kepentingan saya sendiri, tetapi orang banyak dan keluarga ..,”
“Sayyidina Umar Bin Khattab saja, beliau tidak akan marah ketika masalah yang Ia hadapi jika masih berkaitan dengan dirinya sendiri. Tetapi, ketika persoalan itu bersentuhan dengan orang banyak serta keluarganya termasuk kaum muslimin, maka beliau tampil paling depan ..,”
“Inilah yang saya lakukan, saat saya diperhadapkan dengan persoalan besar. Ketika masalah yang saya hadapi harus membuat saya menanggalkan kepentingan pribadi saya, maka saya siap tanggalkan demi kepentingan orang banyak,” ungkap Risman.
Kemudian tambah Risman, ada satu hala yang perna diajarkan Marten kepada saudaranya termasuk Risman Taha. Yaitu, jangan pernah meninggalkan shalat, karena itu sudah diajarkan kedua orang tua mereka sejak kecil.
“Kiblat saya belajar tenang, sabar dan diam adalah Kakak saya sendiri, beliau Kak Marten. Kami sampai dengan saat ini terus diingatkan tentang waktu shalat, jangan pernah dilewati. Terima kasih orang tuaku, terima kasih Kakak ku,” ucap Risman.(bnk/habari.id).