Mahasiswa KKNT UNG Edukasi Warga “Sulap” Eceng Gondok Jadi Rupiah

oleh
kknt
Kegiatan sosialisasi, sekaligus pelatihan ekonomi kreatif eceng gondok, oleh Mahasiswa KKNT UNG.
banner 468x60

HABARI.ID, KAMPUS I Banyak yang belum tahu tanaman eceng gondok bisa bernilai jual tinggi. Inilah menjadi salah satu alasan, mahasiswa KKNT (Kuliah Kerja Nyata Tematik) UNG (Universitas Negeri Gorontalo) memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warga di Desa Payunga, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo Kamis (28/10/2021).

Kegiatan sosialisasi, sekaligus pelatihan ekonomi kreatif eceng gondok menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai jual itu, dilaksanakan sebagai wujud nyata dari kegiatan KKNT UNG dengan tema Desa Membangun.

Tujuannya untuk mengabdi kepada masyarakat dan membantu pembangunan desa, melalui pemanfaatan potensi desa.

Kegiatan itu bekerjasama dengan Disporapar Kabupaten Gorontalo, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag) Kabupaten Gorontalo.

Kegiatan yang turut didampingi Indri Wirahmi Bay, sebagia dosen pendamping. Bahwa dipilihnya eceng gondok sebagai tajuk utama program pengabdian Mahasiswa KKNT UNG.

Karena kondisi Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, setahun terakhir ini berdampak terhadap pencapaian target SDGs (Sustainable Development Goals).

“Sehingga berdampak terhadap ekonomi masyarakat,” kata Koordinator Desa, Muhammad Hazral Bogdadi.

Selain itu, besar potensi eceng gondok di Desa Payunga juga melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan tersebut. “Dari sisi lingkungan, meningkatnya tanaman eceng gondok di Danau Limboto cukup menjadi sorotan ..,”

“Ini kesempatan bagi kami mahasiswa, selaku agent of change untuk berkontribusi melalui pengenalan sistem pengelolaan eceng gondok yang lebih ramah lingkungan ..,”

“Dan inklusif kepada masyarakat Kecamatan Batudaa khususnya yang ada di Desa Payunga, serta menjawab permasalahan ekonomi di masa pandemi ini,” ujar Mahasiswa Teknik Sipil itu.

Antusias masyarakat mengikuti kegiatan itu cukup tinggi, serta mendapat apresiasi dan respon positif.

“Itu ide bagus dan kreatif, agar masyarakat Desa Payuga tahu dan mengerti bagaimana memanfaatkan potensi eceng gondok menjadi produk bernilai ekonomis,” sebut Resmiyati Yunus, warga Desa Payunga yang juga akademisi UNG.

Sementara itu, Kepala Desa Payunga, Wawan A M Kassa, mengakui program pengabdian mahasiswa UNG pada KKN kali ini sangat baik dan inovatif.

“Mereka mampu menghadirkan ide-ide kreatif dalam membangun ekonomi masyarakat, sekaligus mengatasi masalah lingkungan yang diakibatkan populasi eceng gondok yang semakin mengkhawatirkan,” terangnya.(#).

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan