Mahasiswa Kimia UNG Tawarkan Solusi Osteoporosis Lewat Fortifikasi Kalsium dari Limbah Tulang Ikan Tuna

oleh -45 Dilihat
oleh
istimewa.

HABARI.ID, KAMPUS I Mahasiswa Kimia UNG Tawarkan Solusi Osteoporosis Lewat Fortifikasi Kalsium dari Limbah Tulang Ikan TunaGorontalo – Lima mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengembangkan gagasan inovatif berbasis sains dalam upaya pencegahan osteoporosis pada wanita pascamenopause. Melalui karya ilmiah berjudul “Pencegahan Osteoporosis Pascamenopause dengan Fortifikasi Kalsium Tepung Tulang Tuna Sirip Kuning”, mereka memanfaatkan limbah tulang ikan tuna menjadi bahan pangan fungsional yang kaya kalsium.

Tim yang terdiri dari Vebriyanti Ibrahim, Zifran Nur Rahman, Siti R. D. Maluse, Widya Rahmadani, dan Meyla P. Paputungan ini menyoroti potensi kalsium dalam tulang ikan tuna sirip kuning sebagai bahan fortifikasi yang tidak hanya efektif untuk menjaga kepadatan tulang, tetapi juga ramah lingkungan.

Dalam penelitian mereka, tulang ikan tuna yang kerap menjadi limbah padat dari aktivitas perikanan diolah menjadi tepung dengan kandungan kalsium tinggi, mencapai hingga 72,04% berat kering. Kandungan tersebut jauh melebihi kadar kalsium pada jenis ikan lain seperti bandeng, tenggiri, dan tongkol. Tepung tulang ini kemudian berpotensi difortifikasi ke dalam produk pangan seperti susu dan biskuit, guna meningkatkan asupan kalsium harian khususnya bagi perempuan menopause yang rentan terhadap osteoporosis.

“Karya ini adalah contoh nyata bagaimana sains dapat menjawab dua tantangan sekaligus, yaitu kesehatan dan lingkungan,” ujar Ketua Jurusan Kimia UNG, Hendri Iyabu, S.Pd., M.Si. Ia menambahkan bahwa karya ini sebelumnya berhasil meraih Silver Medal dalam ajang Pekan Ilmiah Andalas 2025 yang digelar pada 3-4 Mei lalu. Karya tersebut dipilih dari 580 naskah yang masuk dan menjadi salah satu dari 150 finalis terbaik dari delapan subtema.

Lebih lanjut, tim peneliti menjelaskan bahwa penurunan kadar estrogen pascamenopause menyebabkan penyerapan kalsium dalam tubuh berkurang secara signifikan. Hal ini memperbesar risiko pengeroposan tulang dan patah tulang pada wanita usia lanjut. Maka dari itu, suplementasi atau fortifikasi kalsium melalui bahan pangan menjadi salah satu langkah preventif yang efektif.

Inovasi ini juga mengusung pendekatan berkelanjutan, karena mengolah limbah perikanan menjadi bahan bernilai ekonomis dan nutrisi tinggi. Gorontalo yang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tuna di Indonesia memiliki peluang besar dalam pemanfaatan tulang ikan untuk keperluan fortifikasi pangan masyarakat.

“Kami berharap karya ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan bisa diaplikasikan secara nyata dalam produk konsumsi harian,” kata salah satu anggota tim, Vebriyanti.

Karya ilmiah ini menunjukkan bahwa solusi terhadap masalah kesehatan bisa berasal dari sumber yang selama ini dianggap limbah. Dengan sentuhan ilmu pengetahuan, limbah tulang ikan pun bisa menjadi harapan baru bagi jutaan wanita Indonesia untuk mencegah osteoporosis.(bm/habari.id).

Baca berita kami lainnya di