Habari.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Kota Gorontalo pada bulan Maret 2019 tercatat sebesar 0,09%. Namun secara kumulatif, Kota Gorontalo mengalami deflasi -0,40 persen selang Triwulan I 2019.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Herum Fajarwati mengatakan, inflasi pada bulan Maret terjadi karena ada kenaikan indeks pada 6 kelompok pengeluaran masing-masing bahan makanan 0,1%; perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar 0,13 persen; sandang 0,15 persen; kesehatan 0,04 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,09 persen; dan transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,24 persen.
“Adanya kenaikan indeks harga konsumen pada bulan Februari sebesar 129,6 menjadi 129,28 pada bulan Maret menyebabkan inflasi sebesar 0,09 persen,” ungkap Herum Fajarwati, Senin (1/4/2019).
Jika dilihat per komponen, kelompok yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, disusul kelompok inti dan kelompok yang bergejolak sama-sama mengalami inflasi 0,03 persen.
Sementara secara kumulatif, dari Januari hingga Maret 2019 terjadi deflasi sebesar -0,40 persen. Namun jika dibandingkan dengan bulan Maret 2018, inflasi Maret 2019 mencapai 1,56 persen.
Selama Maret 2019, dari 345 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga, terdapat 51 jenis barang dan jasa mengalami kenaikan harga. Sementara 37 jenis turun harga. Sisanya, 257 jenis barang dan jasa tidak mengalami perubahan harga.
Selama bulan Maret, inflasi tertinggi disumbang oleh cabe rawit atau rica. Sementara deflasi disumbang oleh tomat sayur.
Sumber: Hulondalo.id