HABARI.ID | Produksi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talumelito, Kecamatan Telaga sangat membludak, Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo khawatir jika pusat penampungan sampah tersebut cepat penuh.
Menurut anggota Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo, Ismail Alulu, volume penampungan sampah tersebut tidak sebanding dengan jumlah sampah yang masuk dari tiga daerah, baik Kota Gorontalo, serta sebagian dari Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo.
“Kami mendapat informasi dari pegawai TPA, ternyata ada pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kota dan Kabupaten yang sifatnya sementara khusus menangani sampah dengan jumlah kecil. Akan tetapi banyak yang tidak beroperasi, bahkan tidak dimanfaatkan,” jelas Ismail Alulu saat meninjau lokasi TPA Talumelito, Kamis (27/01/2022).
Ismail menjelaskan bahwa Komisi III Deprov bakal berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk mengetahui alasan mengapa TPSsebagai tempat pembuangan kecil ada yang tidak lagi difungsikan
“Kalau ada jalan keluar kenapa tidak kita lakukan. Misalnya, terkait dengan penganggaran dan harus membutuhkan mobil operasional kita akan dorong itu. Terlalu mubazir uang Negara jika tempat yang sudah terbangun lalu tidak digunakan lagi,” ucapnya.
Pembangunan sel sampah TPA Talumelito serta instalasi pengolahan Lindi telah menelan anggaran sekitar Rp. 14 miliar. Dengan daya tampung sampah ini sebesar 194.473,61 m3. Dan kapasitas pengolahan lindi, debitnya adalah 0,00014589 m3/s debit lindi 12,60 m3 perhari.
“Harusnya sampah yang dibuang berbentuk residu setelah melalui proses pemilahan. Namun, dengan kondisi saat ini, sangat tidak mungkin TPA Talumelito itu bisa sampai berusia 8 atau 10 tahun, karena baru beberapa tahun saja TPA sudah mulai penuh,” tandasnya. (dik/habari.id)