Ketika Perawat Terjun ke Bisnis Lendir

oleh -55 Dilihat
oleh
bisnis
Foto istimewa.

HABARI.ID, PERISTIWA I Himpitan ekonomi dan pergaulan bebas, tidak lagi menjadi alasan utama. Sebagian besar wanita-wanita pelaku Bisnis Lendir atau PSK (Pekerja Seks Komersil) saat ini, terjun ke bisnis lendir hanya untuk gaya hidup. Dari penelusuran Habari.Id, ada juga PSK yang menjadikan profesi utama mereka sebagai sampingan daripada bisnis lendir.

Sebut saja Mawar (Nama Samaran.red), seorang oknum perawat di salah satu daerah di Provinsi Gorontalo, yang lebih memilih bisnis lendir daripada profesinya sebagai perawat.

banner 468x60

Ia tidak menceritakan awal mula Ia sampai terjun ke bisnis maksiat ini, pada intinya kebutuhannya sebagai wanita sering tidak terpenuhi dari pendapatan yang Ia terima dari profesinya.

“Dengan pendapatan sedikit mau beli baju saja susah, apalagi make up. Kalau sekarang, sehari bisa dapat Rp 2 juta sampai Rp 4 juta sudah belanja banyak,” ungkapnya Kamis (09/12/2021) pekan lalu.

Dengan paras yang cantik dan tubuh indah putih mulus, Ia sering main dengan pasaran diatas Rp 750.000 dan paling tinggi Rp 1,5 juta.

Bahkan keuntungannya sering berlipat ganda, dari bonus yang diberikan pelanggan. “Kalau servis mantap, bonusnya besar juga. Dari harga Rp 750 ribu, bisa dibayar Rp 1 juta,” ucapnya.

Bisnis lendir ini Ia akui sudah dijalani setahun lebih, sejak tahun 2020 sampai dengan sekarang. Sempat Ia terjaring operasi atau razia Kepolisian dan berniat untuk berhenti.

“Saya pernah ditangkap saat razia di salah satu hotel di Kota Gorontalo. Pikiran untuk berhenti sempat terlintas, namun di tengah menjalani proses itu, sering juga pelanggan menghubungi saya menawarkan main ..,”

“Pernah disatu waktu saat saya tidak lagi menggeluti bisnis itu, saya diperhadapkan dengan kebutuhan yang mendesak. Dan saat itu pula ada pelanggan yang menghubungi saya menawarkan main, dengan kondisi saat itu saya langsung terima,” terangnya.

Sumber Data KPA Kota Gorontalo.

Bicara soal kata menyesal itu manusiawi, Ia katakan penyesalan sering kali datang disaat Ia hendak tidur. “Saya butuh pendamping hidup. Dalam pikiran saya, hanya pendamoing hidup yang bisa membuat saya berhenti dari bisnis ini,” pungkasnya.

Mahasiswa dan ASN dalam Deretan Kasus HIV/Aids

Profesi mawar sebagai pelaku bisnis lendir, tentu tidak luput dari deretan kasus HIV/Aids yang dikantongi KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Kota Gorontalo.

Betapa tidak, dari data yang dihimpun Habari.Id melalui KPA Kota Gorontalo mereka berprofesi sebagai mahasiswa, ASN, IRT (Ibu Rumah Tangga) dan pelaku usaha atau wiraswasta menjadi penderita HIV/Aids terbanyak.

Seperti profesi wiraswasta mencapai 94 kasus, IRT 26 kasus, mahasiswa 22 kasus dan ASN sebanyak 24 kasus. Sekretaris KPA Kota Gorontalo, dr. Yana Suleman katakan bahwa jumlah tersebut merupakan akumulasi kasus dari tahun 2001 sampai dengan 05 Desember tahun 2021.

“Jika dipersentasekan, penderitas kasus HIV/Aids ini terbanyak itu dari kaum laki-laki dengan jumlah 80 persen, sisanya 20 persen kaum perempuan ..,”

“Kalau dari segi umur, mereka yang berusia 25 tahun sampai dengan 49 tahun menduduki peringkat teratas penderita HIV/Aids dengan jumlah 160. Kemudian terbanyak kedua dari kalangan usia 15 tahun sampai dengan 24 tahun, dengan jumlah 62 kasus,” terangnya.

Meski demikian, dari hasil monitoring, evaluasi dan distribusi kondom di outlet kondom, tercatat sedikit yang menggunakan kondom baik di hotel dan penginapan selama masa pandemi Covid-19.

“Dengan adanya covid-19, sebagian besar hotel dan penginapan di Kota Gorontalo mengalami penurunan jumlah tamu yang menginap, sehingga stok kondom yang tersedia di hotel dan penginapan masih banyak ..,”

“Bahkan sebagian hotel telah memberikan diskon 50 persen, untuk tamu yang menginap tetapi tamu yang menginap masih saja sedikit bahkan sampai beberapa hari tidak tamu yang menginap ..,”

“Dibandingkan sebelum covid-19, tamu yang menginap di hotel dan penginapan setiap malam kamis dan malam minggu, banyak yang menginap. Dan sebagian besar bukan pasanagan suami istri,” terangnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di


Tinggalkan Balasan