HABARI.ID I Sampai dengan saat ini sejumlah Kepala Daerah masih kecewa dengan hasil RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di Kantor Pusat Bank SulutGo, karena Gorontalo tidak dapat pososi jabatan strategis sebagai komisaris.
Nah, bicara tentang jabatan kursi panah komisaris di PT Bank SulutGo ini, tentu tidak mudah untuk mendapatkannya. Bukan hanya latar belakang pendidikan serta pengalaman di bidang ekonomi serta keuangan dibutuhkan.
Tetapi lebih dari itu, terutama komunikasi politik lintas pemerintah daerah lokal dan regional. Hilangnya jatah Provinsi Gorontalo pada jabatan komisaris di Kantor Pusat BSG, masih menjadi pertanyaan besar.
Kendati, di era kepemimpinan Rusli Habibie dua periode sebagai Gubernur Gorontalo, berhasil memposisikan Gorontalo dalam jabatan komisaris di Kantor Pusat BSG. Kesuksesan itu tentu tidak serta merta diraih Rusli Habibie, ada banyak faktor pendukung. Diantaranya kondisi politik di Gorontalo yang kompak, terlebih pimpinan daerah di Gorontalo saat itu di dominasi kader Partai Golkar.
Kemudian Rusli Habibie juga di dukung dengan komunikasi politik yang baik antara dirinya dengan Gubernur Sulut saat itu, Olly Dondokambey. Sehingga ini membuat Rusli Habibie mudah melakukan strateginya sebagai Gubernur Gorontalo, untuk Gorontalo bisa mengisi jabatan sebagai komisaris di PT Bank SulutGo selama Ia memimpin.
Nah, kondisi saat itu sangat jauh berbeda dengan kondisi politik di Gorontalo saat ini. Artinya, ada banyak faktor yang membuat Gorontalo tidak mendapatkan ‘jatah’ komisaris di PT Bank SulutGo. Satu diantaranya dukungan politik melalui komunikasi politik di daerah dan Sulut, yang bisa saja tidak terjalin dengan baik.
Jabatan komisaris yang saat itu masih di emban Fedriyanto Koniyo, banyak yang mengatakan masih bisa dipertahankan jika Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail melakukan komunikasi dengan Rusli Habibie. Apalagi Rusli Habibie, bukan lain adalah suami dari Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie.
Tapi saying, nasi sudah menjadi bubur. Hasil RUPS dan RUPS Luar Biasa sudah di ketuk, menetapkan sejumlah pejabat dalam struktur PT Bank SulutGo. Sementara Provinsi Gorontalo sendiri selain hanya bisa menjadi penonton, juga kebingungan menentukan sikap antara mendirikan bank sendiri, menarik saham atau menantikan keajaiban RUPS digelar kembali.
Mudah Bagi Gerindra dan Adhan dapatkan Kursi Komisaris
JABATAN komisaris di PT Bank SulutGo adalah jabatan politik. Karena di dominasi aktor politik, yang memainkan peran dalam pengisian jabatan meski tidak terlihat dengan mata telanjang.
Nah, dalam fatsun politik hanya dalam waktu yang sangat singkat lawan bisa menjadi teman demikian pula sebaliknya. Hal itu tentu saling terkait dengan strategi Rusli Habibie saat menjabat Gubernur memperjuangkan jabatan komisaris untuk Gorontalo, melalui komunikasi politik yang harmonis dengan Gubernur Sulut saat itu Olly Dondokambey.
Provinsi Gorontalo sebenarnya bisa dengan mudah mendapatkan kursi jabatan komisaris, jika Gerindra dan Adhan Dambea di libatkan dalam rangka memperjuangkan posisi Gorontalo.
Meski “berseberangan” dengan Gusnar Ismail, sebagai politisi senior di Provinsi Gorontalo tentu Adhan Dambea bisa memperkuat komunikasi politiknya, dengan kepala daerah lain termasuk dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Idah Syahidah Rusli Habibie sebagai Wakil Gubernur Gorontalo.
Disisi lain secara garis partai, antara Gubernur Provinsi Sulut dengan Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea, tentu sama-sama dari Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto. Dimana antara Adhan Dambea dan Gubernur Sulut bisa melahirkan dukungan politik untuk Gorontalo, melalui komunikasi politik yang baik. Artinya, selama masih dalam ring politik, hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin.
Apalagi Adhan Dambea sendiri mengatakan, jika Pemerintah Provinsi Gorontalo membahas hal ini dengan pemerintah daerah kabupaten kota, maka akan berakhir mulus.
“Siapapun yang diusulkan dalam pencalonan komisaris ini, paling tidak pemprov mengundang pemkab dan pemkot untuk membahas hal ini bersama menyamakan persepsi dan dukungan,” ungkap Adhan dalam konferensi pers.(bm/habari.id).