HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Anggota Legislatif DPRD Kota Gorontalo, Irwan Hunawa mengakui kehebatan penulis buku “Mengayuh di Antara Gelombang : Diskursus Kepemimpinan dan Ikhtiar Membangun UNG”.
Menurutnya, buku yang ditulis oleh Funco Tanipu dan Tarmizi Abas merupakan sebuah bentuk keberanian dengan menghasilkan sebuah karya tulis yang mengupas tentang problematika yang terjadi di Universitas Negeri Gorontalo.
“Penulisnya sangat luar biasa dan sangat berani, penulis mampu menggambarkan adanya ketidak harmonisan orang yang ada di dalam kampus…,”
“Penulis menggambarkan bahwa ada sesuatu dengan hadirnya pak Eduart Wolok. Pada saat pak Eduart Wolok mendatangi Kampus UNG bukan hanya sekedar datang saja…,”
“Melainkan telah memberikan kontribusi yang sangat berpengaruh dan menepis stigma ketidakpercayaan dosen-dosen terhadapnya,” kata Irwan kepada Habari.id usai kegiatan bedah buku yang bertempat di Warkop Amal, Selasa (26/10/2021).
Lebih lanjut, politisi dari partai berlogo pohon beringin tersebut mengungkapkan, usai membaca buku tersebut Ia merasa tergugah dengan ide-ide cemerlang dari seorang Eduart Wolok yang diulas secara menarik oleh penulisnya.
“Bagaimana Ia membangun UNG dari desa, dan yang berikut adalah gagasannya tentang Teluk Tomini. Dan itu merupakan konsep yang sangat besar,” ucap Irwan
Setelah mengetahui seluruh isi buku tersebut, Irwan berharap kepada para pemuda agar mampu mengikuti jejak dari seorang Eduart Wolok seperti apa yang telah tertuang dalam buku tersebut.
“Hal itu telah pak Eduart Wolok buktikan, dengan tangan dinginnya pak Eduart Wolok yang masih muda serta visioner dan energik dapat menggambarkan bahwa kedepan pemuda itu bisa mampu menjabat sebagai pemimpin,” tutupnya (Dyt/Habari.id)
