HABARI.ID I Idah Syahidah Anggota Komisi VIII DPR RI, siap memperjuangkan sistem peringatan dini kebencanaan di BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) RI.
Menurut Idah Syahidah, sistem peringatan dini kebencanaan atau dikenal dengan sebutan sirine itu, sangat penting.
Guna memberitahukan kepada seluruh masyarakat di Gorontalo, tentang peringatan bencana khususnya banjir. Sehingga masyarakat sudah bisa mengantisipasi dan waspada, sebelum terjadi bencana.
“Kami sedang berupaya ke BNPB agar bisa dibantu dengan alat sistem peringatan dini kebencanaan. Saya minta juga nanti dari BPBD bisa melayangkan surat, untuk bermohon ke BNPB,” jelas Idah.
Dirinya berencana, jika alat sistem peringatan dini kebencanaan ini sudah ada di daerah, maka akan ditempatkan di seluruh wilayah yang rawan bencana banjir.
“Tidak hanya alat tersebut saja yang siap diperjuangkan, tetapi termasuk perahu karet yang menurut saya masih kurang di daerah,” jelas Istri Gubernur Gorontalo itu.
Melihat kondisi daerah yang sudah dua kali diterjang banjir, dirinya sangat prihatin. Dirinya pun turun langsung menangani bencana alam ini, bersama dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Forkopimda.
Bahkan dirinya pun tidak tanggung-tanggung berbaur dengan Tim Tagana daerah, menyiapkan makanan siap saji di dapur umum untuk diberikan kepada korban bencana.
“Tadi kami selain menyiapkan makanan siap saji di dapur umum bersama Tim Tagana, sudah membagikan makanan siap saji kepada masyarakat di pengungsian dan di rumah-rumah warga,” terang Idah.
Dari catatan BPBD Provinsi Gorontalo pada Jumat malam, ada tujuh titik pengungsian di Kota Gorontalo. Rinciannya Bele Li Mbui 400 jiwa.
SDN 38 335 Jiwa, Kantor Pertanahan Kota 60 jiwa, Kesdim 178 jiwa. Ada juga di Kelurahan Padebuolo 650 jiwa, Kelurahan Botu 1000 jiwa dan masjid Arraudah 100 jiwa.(sodik/habari.id).