Di pagi yang cerah dan menyegarkan pada tanggal 19 April 2025, suasana di Warung Kopi Pasar Sentral Kota Gorontalo terasa begitu hidup dan penuh semangat. Gubernur Gorontalo Dr.Gusnar Ismail, dengan kerendahan hati dan kehangatan yang melekat padanya, menyapa warga dengan penuh keakraban dan Bersahaja.
Ditemani oleh aroma kopi Gorontalo yang memikat, Gusnar Ismail duduk di tengah kerumunan warga, memulai hari dengan secangkir kopi panas yang menemani percakapan ringan. Sambil menikmati setiap tegukan, Gusnar dengan penuh perhatian mendengarkan cerita dan harapan-harapan dari warga yang hadir, dari yang tua hingga yang muda,Dari ide-ide, Kritik, hingga Koprol, Warga yg Hadir dari berbagai lapisan masyarakat.
Warung kopi di Gorontalo, tempat di mana aroma kopi menyatu dengan semilir angin pagi, bukan hanya sekadar tempat untuk menikmati minuman hangat, tetapi telah menjadi panggung bagi ekspresi dan Ruang Aspirasi demokrasi yang autentik di tengah-tengah masyarakat.
Di Warung Kopi, suara-suara rakyat terdengar jelas, di sini, perbedaan pendapat disambut sebagai kekayaan dan Kegembiraan, dan di sini, kebersamaan dan kebersahajaan menjadi landasan dari setiap percakapan.
Gubernur Gusnar Ismail, dengan sikapnya yang merakyat dan akrab, menunjukkan betapa pentingnya mendengarkan suara rakyat, betapa pentingnya menyatu dengan Rakyat dalam setiap kesempatan.
Di balik seragamnya yang resmi, Gusnar adalah pemimpin yang dekat dengan hati rakyatnya, yang tidak segan berbagi tawa dan cerita di warung kopi, tempat di mana semua orang merasa setara, tempat di mana kehidupan bersosial berkembang tanpa batas.
Warung kopi di Kota Gorontalo bukan sekadar tempat untuk minum kopi, melainkan jantung dari kehidupan sosial dan politik Gorontalo. Di sini, semangat gotong royong dan kebersamaan tumbuh subur, di sini, setiap orang memiliki suara yang didengarkan, dan di sini, Gubernur Gusnar Ismail menunjukkan bahwa kekuatan sebuah pemimpin terletak pada kedekatannya dengan rakyatnya. (Rls/habari.id)
