Gubernur Bantu PTT Buka Akses Modal di Perbankan

oleh
bantu-PTT-buka-akses-modal-di-perbankan
Pertemuan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dengan pimpinan perbankan di Gorontalo di kediaman pribadinya di Kelurahaan Moodu, Kota Gorontalo, Kamis (13/2/2020).[foto_hms.pmprv]
banner 468x60

HABARI.ID I Bantu tenaga honorer atau PTT (pegawai tidak tetap) dengan membuka akses modal di perbankan, menjadi salah satu upaya yang dilakukan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat ini. Niat ini disampaikan langsung Gubernur kepada pimpinan perbankan.

“Kemarin sudah saya sampaikan ke teman-teman PTT jika ada yang ingin mundur dan ingin menjadi pengusaha, kami siap bantu. Alasannya karena mereka PTT ini setiap tahun memang harus dikurangi, hingga 2023 tidak ada lagi PTT sesuai instruksi dari Mendagri dan MenPAN RB,” terang Gubernur Rusli Habibie usai mengadakan pertemuan dengan pimpinan perbankan Gorontalo, Kamis (13/2/2020).

Gubernur mengungkapkan alasannya. Dengan membuka akses modal di perbankan, honorer kelak bisa memiliki usaha sendiri jika kelak sudah tidak mengabdi lagi di pemerintahan.

Gubernur menginginkan agar nasib tenaga honorer jelas, sebelum nanti benar-benar diberhentikan. Pilihannya menjadi PNS, ikut seleksi PPPK atau merintis usaha. Dan untuk merintis usaha, tentu saja butuh modal melalui pinjaman perbankan, semisal Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Alhamdulillah dijelaskan tadi syarat dan ketentuan dari BRI, BNI, Mandiri semua sama sangat mudah dan gampang. Hanya fotocopy KTP, fotocopy kartu keluarga, surat keterangan usaha dari desa dan pas foto …,”

“Saya pikir ada proposal dan surat izin lainnya, ternyata tidak. Sangat mudah, tolong nanti kita buat sosialisasinya minggu depan,” bilang Rusli.

Selain pinjaman modal dari dana KUR, Gubernur Rusli Habibie juga mengajak Baznas untuk turut membantu melalui dana yang dianggarkan dalam program ekonomi produktif. Syarat utamanya adalah, honorer yang memiliki usaha dan ingin tambahan modal usaha.

Baznas mengalokasikan anggaran melalui program ekonomi produktif tersebut dimulai dari Rp 2,5 Juta, Rp 5 Juta hingga Rp 7,5 Juta untuk modal usaha honorer yang dilampirkan dengan surat keterangan kurang mampu dari desa/kelurahan.

“Bersama Baznas nanti ini kita bahas secara internal, karena ini bukan pinjaman melainkan memang anggaran bantuan jadi tidak ada pengembalian …,”

“Jadi saya ingin minggu depan kita lakukan pertemuan kembali sekaligus sosialisasi. Saya undang juga pihak bank hadir kembali bersama pegadaian dan tentu saja PTT yang ingin menjadi pengusaha dikumpulkan semuanya,” tandas dia.(rls/fp/habari.id)

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan