HABARI.ID | Cakupan imunisasi dasar lengkap di Provinsi Gorontalo hingga 12 Juli 2022 baru mencapai 33,6 persen. Cakupan ini masih jauh dari taget nasional, yaitu 95 persen. “Tahun 2022 pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak, tak terkecuali di Provinsi Gorontalo.
Namun dari hasil cakupan yan terlapor sampai dengan tanggal 12 Juli 2022, imunisasi di Provinsi Gorontalo masih sangat di bawah rata rata nasional,” ucap Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba pada rapat evaluasi pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tingkat Provinsi Gorontalo, Kamis (14/7/2022).
Darda mengatakan rendahnya cakupan imunisasi di Gorontalo karena adanya pandemi covid-19. Sebagian orang tua enggan membawa anak ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19. Untuk itu, Darda mengharapkan peran lintas sektor untuk mendukung program BIAN ini sehingga dapat mencegah anak anak dari kasus penyakit PD3I (Campak, Rubela, polio dan Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum).
“Saya mengharapkan dukungan dari bapak ibu untuk membangun kesadaran kepada masyarakat betapa pentingnya imunisasi supaya anak anak kita terhindar dari berbagai penyakit,” imbuh Darda.
Senada dengan Sekda Darda, Kepala Dinas Kesehatan Yana Yanti Suleman menekankan integrasi dan kolaborasi lintas sektor terkait dalam meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap sebagai upaya mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Menurutnya, munculnya kejadian luar biasa (KLB) difteri dan campak di Gorontalo karena salah satunya belum mencapai target imunisasi.
“Tujuan program imunisasi tentunya sudah kita tau semua akan memeberikan kekebalan yang penting syaratnya cakupan imunisasi kita tinggi dan cakupan imunisasi di kabupaten kota pun harus merata. Masalahnya di Provinsi Gorontalo sendiri tidak tinggi dan juga tidak merata,” ungkap Yana. (edm/habari.id)