HABARI.ID | Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo membutuhkan dukungan dari masyarakat dan Pemerintah Desa Bubeya, Kecamatan Suwawa. Karena tahun ini, dua daerah di Kabupaten Bone Bolango akan diwujudkan sebagai Desa/Kelurahan Bersinar (Bersih Narkoba), Kamis (24/03/2022).
Koordinator Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNP Gorontalo, Abdul Muchars Daud menegaskan, jika program daerah Bersinar berkaitan dengan upaya pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkotika melalui tingkat Desa atau Kelurahan.
“Harus ada upaya yang maksimal untuk menjadikan Desa Bersinar. Oleh karena itu, rapat koordinasi ini untuk konsolidasi kekuatan dan kemampuan desa serta pemerintah maupun masyarakat guna membuat langkah-langkah ke depan. Agar Desa Bubeya tahun ini menjadi daerah Bersinar,” jelas Abdul Muchars.
Abdul Muchars mengatakan masih-masing Desa mapun Kelurahan harus membentuk relawan, penggiat anti narkoba yang melibatkan komponen masyarakat. Sebab, relawan tersebut nantinya akan berperan aktif untuk menjadikan Desa Bersinar.
“Karena mereka yang lebih bertanggungjawab dan mampu menangkal segala bentuk penyalahgunaan narkotika. Karena pemerintah hanya mendorong saja dan pelaksana utama adalah relawan, pokja maupun kelompok kegiatan,” kata Muchars.
Camat Suwawa, Rizki Pateda menilai dengan menjadikan Desa Bubeya sebagai pilot project Desa Bersinar dan program Pencegahan, Pemberantasan Terhadap Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) sebagai ihktiar untuk menciptakan wilayah yang aman dari narkoba.
“Program ini akan kami terapkan langsung ke Desa-Desa dan membentuk satgas serta melakukan sosialisasi secara akademis agar lebih preventif ke tinggkat keluarga. Karena keluarga itu merupakan salah satu benteng utama di dalam memerangi narkoba,” ucap Rizki Pateda.
Sementara itu, Kepala Desa Bubeya, Muhammad Rizaldi Usman mengaku bahwa daerah yang ia nahkodai saat ini merupaka wilayah rawan. Olehnya, melalui program Bersinar warga sekitar bisa lebih paham akan bahaya narkotika, obat-obatan terlarang dan zat adiktif lainnya.
“Apalagi sekitar dua tahun lalu, ada pengguna narkoba di daerah ini, akan tetapi sudah direhabilitasi. Sedangkan untuk tahun lalu ada pengguna lem dan sekarang juga telah direhabilitasi,” ujar Rizaldi Usman. (Dik/Habari.id)