HABARI.ID I Waktu itu akhirnya tiba, dimana Pemerintah Kota Gorontalo menggelar vaksinasi di sekolah tempat Ia menuntut ilmu, SMA Negeri 3 Gorontalo. Sejak Rabu malam keinginannya untuk ikut vaksin begitu besar. Sosok seorang Ibu begitu penting baginya, untuk memulai perjuangannya melawan Covid-19.
Dia adalah Aubri Indradi, siswi Kelas 10 Jurusan IPA SMA Negeri 3 Gorontalo yang terlihat akrab berbincang dengan Ibunya di Aula terbuka, menunggu giliran untuk divaksin.
Dari sekian banyak orang tua yang mendampingi anak mereka untuk divaksin, hanya Aubri dan Ibunya yang terlihat begitu akrab.
Sesekali sang ibu memijit anaknya, memberikan semangat agar mudah memulai perjuangannya melawan pandemi.
Keinginannya mengikuti vaksin murni dari diri sendiri, tak ada dorongan dari luar atau orang terdekat seperti orang tua dan keluarga.
“Saya jurusan IPA, alhamdulillah tidak takut jarum. Keinginan untuk vaksin, dari diri sendiri,” ungkap Gadis rejama berhijab itu.
Tak ada yang bisa membendung niat Aubri, untuk bangkit di tengah masa sulit akibat pandemi Covid-19. Jangankan kabar yang tak jelas atau Hoax, tragedi seorang siswi yang jatuh, tak sedikitpun menyurutkan semangatnya.
Bahkan Aubri sendiri lebih memandang kejadian tersebut secara positif, bukan sebuah kejadian yang luar biasa.
“Menurut saya, teman sekolah yang jatuh tadi, mungkin dia gugup atau belum sarapan. Kejadian itu biasa saja kalau menurut saya,” ungkapnya.
Ia berharap perjuangannya memberikan hasil yang memuaskan, dimana sekolah tempat Ia menuntut ilmu bisa dibuka kembali dan melaksanakan proses belajar mengajar seperti biasa.
“Setelah siswa divaksin, saya berharap sekolah bisa dibuka lagi. Kami bisa menerima pelajaran secara tatap muka, meski harus menaati protokol kesehatan atau kebijakan Pemerintah Daerah ..,”
“Bagi saya, perbedaan antara belajar tatap muka dengan jarak jauh, kalau dalam pemberian mata pelajaran oleh guru, itu normal-normal saja. Akan tetapi, tidak semua siswa bisa menerima ilmu yang diajarkan, atau susah masuk,” jelasnya.
Silvana Naiu, bukan lain adalah Ibunda Aubri, begitu mendukung program yang dilaksanakan Pemerintah Pusat dan daerah. Bahkan, seorang warga asal Kelurahan Huangobotu ini, sangat suport atas niat baik anaknya.
“Program ini sangat bagus, karena sudah sampai pada anak-anak atau remaja, apalagi di sekolah. Artinya, anak-anak sudah terakomodir,” ungakpnya.
Sama halnya dengan anaknya, Silvana sendiri tidak merasa syok dan kaget ketika melihat kejadian seorang siswi yang jatuh dihadapan mereka.
“Kalau menurut saya, itu hal biasa. Dan itu, hanyalah satu dari sekian ratus orang yang ada di tempat ini, untuk menerima vaksin. Mungkin merasa ketakutan, dan Alhamdulillah anak saya tidak ..,”
“Saya terus memberikan penguatan dan semangat kepada anak saya. Bahwa, ini tidak apa-apa, baik untuk kesehatan serta anak-anak bisa sekolah lagi,” jelasnya.
Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono sendiri, mengapresiasi kegiatan vaksinasi yang berlangsung di salah satu sekolah unggulan tersebut.
“Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada orang tua siswa, yang sudah mau mendampingi anaknya untuk menerima vaksin di SMA Negeri 3 Gorontalo ..,”
“Dan hari ini (Kamis.red), ada dua sekolah yang kami kunjungi yakni SMA Negeri 3 Gorontalo dan SMA Negeri 4 Gorontalo,” ujarnya.
Terkait dengan pelaksanaan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) untuk seluruh sekolah di Kota Gorontalo, Ia katakan tengah dalam pembahasan oleh Pemerintah Kota Gorontalo.
“PTM di Kota Gorontalo, terus kami bahas dan permantap. Sudah beberapa kali kami bahas dalam rapat baik secara internal Pemerintah Kota Gorontalo, maupun dengan Forkopimda ..,”
“Namun untuk jenjang pendidikan SMA, tentu adalah kewenangan Pemerintah Provinsi Gorontalo,” pungkasnya.(bnk/habari.id).