Bentangan Kain Merah Putih Ini Tercatat dalam Rekor MURI …

oleh
Pembentangan kain merah-putih pada peringatan Hari Patriotik ke 78, di jalan Nani Wartabone ini, tercatat dalam rekor MURI.[foto_abink]
banner 468x60

Pembentangan kain merah putih sepanjang 2.300 meter di Jalan Nani Wartabone (eks Jl. Panjaitan-Jl. A.Yani)  Kota Gorontalo tercatat sebagai rekor.

Senior Manager Museum Rekor Indonesia (MURI), Y. Ngantri, menjelaskan pembentangan kain dengan 102 gulungan itu, berhasil melampaui Provinsi Papua saat mangarak kain merah putih sepanjang 2.000 meter di Kota Jayapura.

“Museum Rekor Indonesia menyatakan perentangan kain merah putih sepanjang 2.301 meter oleh 2.301 siswa ini, kami nyatakan sebagai rekor dunia,” ungkapnya, Kamis (23/01/2020).

Pembentangan merah putih 2.301 meter ini merupakan bagian dari perayaan Hari Patriotik 23 Januari 1942.

2301 siswa terlibat dalam kegiatan pembentangan kain merah putih sepanjang 2300 meter ini.[foto_abink]
Perayaan Hari Patriotik tahun ini diawali dengan kirab bendera, napak tilas kepahlawanan, pembentangan kain merah putih, hingga puncaknya yaitu konser patriotik.

Kain sepanjang 2.301 melambangkan tanggal 23 Januari sebagai hari patriotik Provinsi Gorontalo. Kain ini berhasil diselesaikan selama dua hari, dengan dikerjakan oleh delapan penjahit, dan tiga mesin jahit.  Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp. 58 juta, belum termasuk biaya produksi.

Kegiatan pembentangan kain merah putih ini, terselenggara atas inisiatif dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Gorontalo, Kompak Gorontalo, serta dukungan penuh Pemprov Gorontalo.

Euforia Hari Patriotik 23 Januari 1942, diwarnai dengan pencatatan rekor MURI; pembentangan kain merah putih sepanjang 2300 meter.[foto_abink]
“Jangan hanya sekadar upacara tetapi, harus ada hal yang dilakukan secara kreatif agar supaya semangat patriotisme dan nasionalisme tetap terjaga. Dan Alhamdulillah saran itu diterima oleh Pemerintah Provinsi,” ungkap, ketua panitia penyelenggara kegiatan Arif Nusa.

Mengkonversi semangat perjuangan ini susah, karena jika angkat senjata itu sudah tidak baik lagi. “Sehingga kita membuat bendera ini supaya ada semacam usaha, kita untuk negara. Contohnya tadi ketika siswa sudah habis, banyak masyarakat yang membantu untuk membentangkan kain ini …,”

“Ada semangat bersama untuk menjaga benderan merah putih ini jangan sampai bendera menyentuh tanah, itulah spirit yang kita ingin ada di 23 Januari ini,” tambahnya.

Sementara itu Gubernur Provinsi Gorontalo, Rusli Habibie mengungkapkan kebanggan atas prestasi dan juga kreasi dari anak-anak muda Provinsi Gorontalo, yang berhasil membangun jiwa dan spirit untuk pembangunan Provinsi Gorontalo sendiri

“Ada pembentangan bendera panjang dengan jumlah siswa yang sama yaitu 2.301. Ini merupakan rekor muri dunia, melewati rekor sebelumnya yang hanya 2.000 kemarin. Dikerjakan oleh masyarakat secara manual, tidak dengan alat yang canggih, dan hasilnya bagus,” katanya.(rls/fp/habari.id)

 

Baca berita kami lainnya di

Tinggalkan Balasan