Begini Upaya Dikes Provinsi Tangani Lonjakan Kasus Covid-19

oleh -29 Dilihat
oleh
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Misranda Nalole saat menyampaikan penjelasan tentang kasus Covid-19 di Provinsi Gorontalo.

HABARI.ID I Minggu pertama hingga keempat dibulan Desember 2020, kasus baru Covid-19 di Provinsi Gorontalo, mencapai 572 orang. Lonjakan ini langsung diantisipasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo bersama pihak terkait, salah satunya, menerapkan karantina terpusat.

Rabu (30/12/2020), dalam konferensi pers, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Misranda Nalole mengatakan, lonjakan kasus baru Covid-19 ini, dua kali lipat jika dibandingkan dengan bulan November 2020.

banner 468x60

Secara umum berdasarkan pengamatan kata dia, disiplin protokol kesehatan mulai diabaikan masyarakat. Antara lain kata Misranda, di obyek wisata yang belakangan ini ramai dikunjungi, bisa dilihat protokol kesehatan diabaikan.

“Ada yang tak lagi memakai masker, jaga jarak dan lainnya, ini perlu mendapat perhatian serius,” ungkapnya.

Misranda juga menjelaskan, dalam rapat Forkopimda Provinsi Gorontalo, Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie juga telah mengeluarkan himbauan yang isinya antara lain, menutup seluruh tempat wisata. Ini untuk mengantisipasi munculnya kluster baru Covid-19 ditempat wisata.

“Pasien baru Covid-19 yang terkonfirmasi sejak dua minggu terakhir ini, memang sangat-sangat tajam peningakatannya, saya mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap melaksanakan 3M,” ujar Misranda.

Karantina terpusat juga kata Misranda, diantara upaya yang dilakukan pihaknya, untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Seluruh pasien baru yang terkonfirmasi positif kata dia, harus dikarantina terpusat yang telah disediakan.

“Untuk Provinsi Gorontalo ada dua lokasi karantina terpusat, kami juga berharap kepada pemerintah kabupaten dan kota, untuk menerapkan karantina terpusat ini sesuai dengan lokasi yang ada dimasing-masing kabupaten dan kota,” kata Misranda.

Karantina atau isolasi terpusat kata Misranda, lebih efektif jika dipandang dari kesehatan, dibandingkan karantina mandiri.(rls).

Baca berita kami lainnya di


Tinggalkan Balasan