HABARI.ID, GORONTALO – Rumah Dinas Gubernur Gorontalo didatangi oleh belasan warga dari Desa Lopo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, Senin (8/7/2019). Mereka sengaja diundang Gubernur Rusli Habibie terkait dengan dugaan adanya pungutan liar terhadap penerima bantuan ternak.
Isu ini sudah beberapa hari beredar di tengah warga setempat, hingga akhirnya tembus ke teliga gubernur. 10 kelompok tani yang nyaris menjadi korban pungli dikumpulkan di rumah dinas siang hari itu.
Sebelum pertemuan, mereka dijamu makan siang. Satu persatu diminta untuk menjelaskan kronologi peristiwa dugaan pungli yang mereka alami.
“Sudah berulang kali saya sampaikan di radio, saat tatap muka, semua program pemprov tidak ada yang bayar. Bibit jagung, ternak, listrik, mahyani (rumah layak huni), semuanya tidak ada bayar-bayar,” ujar Rusli memberi penjelasan.
Ketidakpahaman warga tentang tata cara penerimaan bantuan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di tingkat masyarakat itu sendiri. Modusnya bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah-satunya dengan mengaku orang dekat gubernur.
Setiap kelompok dimintai uang Rp500.000 hingga terkumpul uang Rp5.000.000. Beruntung uang yang terkumpul di kepala dusun belum sempat diberikan kepada “oknum” yang menjanjikan bantuan sapi.
“Ini bantuan diperuntukkan untuk masyarakat yang tidak mampu. Jadi kalau kalian berhak menerima pasti menerima, tidak berhak ya tidak menerima. Uang yang terkumpul ada? Kasih kembali ke masing-masing orang sekarang juga,” pintanya kepada kepala dusun yang menjadi perantara.
Kepala Dinas Pertanian Muljadi D. Mario turut hadir mendampingi gubernur. Pihaknya diminta intens memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada warga terkait dengan mekanisme penerimaan bantuan.(Isam/HumasPemprov/Habari.id)