HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Konser pesta rakyat yang digelar Pemerintah Kota Gorontalo dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-297 daerah tersebut, menuai reaksi dari seseorang yang mengaku aktivis muda, yakni Rolan Abdulah.
Bagi dia, konser yang dihelat tak relate dengan kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto dalam hal efisiensi anggaran.
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea yang mendengar kritikan itu, hanya tersenyum. Sebab, apa yang menjadi masukkan dan saran yang disampaikan sudah dilakukan oleh pihaknya.
Adhan juga menyebut, konser yang dilaksanakan merupakan hiburan untuk rakyat yang sudah belasan tahun tak menikmati konser artis nasional secara gratis.
“Efisiensi sudah kita lakukan. Tapi, bukan berarti ada efisiensi, kemudian kita tidak bisa memberikan hiburan kepada masyarakat. Minimal setahun sekali,” kata Adhan usai konser, Selasa (15/4/2025).
Selain bisa memberikan hiburan kepada rakyat, iven yang dilaksanakan di Lapangan Taruna Remaja ini, juga bagian dari mempercepat sirkulasi ekonomi daerah.
Ya, pantauan pewarta, sebelum dan sesudah konser banyak pengunjung yang membeli dagangan pelaku usaha mikro kecil di sekitaran Lapangan Taruna Remaja. Para pedagang mengaku omzet yang mereka raup jauh berbeda pada hari biasa.
“Alhamdulillah, malam ini banyak yang beli. Pendapatan kami sangat besar,” ujar Desi yang berhasil diwawancarai saat tengah sibuk melayani pembeli.
Desi hanya salah satu dari sekian pedagang yang jualan habis diborong pengunjung. Belum ditambah dengan restoran dan tempat-tempat ekonomi lain.
Sorotan terhadap konser rakyat, juga mendapat tanggapan dari Hadi Sutrisno, selaku ketua tim komunikasi Wali Kota Gorontalo. Bahkan, tanggapan Hadi bak memberikan pelajaran berharga bagi Rolan.
Menurut Hadi, kritikan yang disampaikan Rolan tanpa didasari data dan angka yang jelas.
Untuk itu, dia meminta kepada Rolan sebelum melayangkan kritik ada baiknya mengantongi data terkait pelaksanaan konser.
“Biasakan mengkritik lengkap dengan data. Perlu saya sampaikan, konser ini tidak menghambur-hamburkan anggaran, tapi ada tujuan yang ingin dicapai oleh Pemkot Gorontalo. Yaitu, memasifkan perputaran ekonomi daerah,” kata Hadi.
Untuk membuktikan tujuan konser pesta rakyat bukan sebatas tulisan dalam laporan panitia, Hadi menyarankan Rolan untuk turun langsung saat konser dilaksanakan, agar bisa melihat langsung secara riil pedagang makanan yang jualannya laris manis dibeli pengunjung.
“Belum lagi parkir. Bisa ratusan hingga ribuan kendaraan yang menggunakan jasa parkir. Karena bukan hanya warga Kota Gorontalo yang datang. Buktinya, saat Pasha menyapa pengunjung, ternyata ada yang dari luar Kota Gorontalo. Jadi, pelaksanaan konser ini juga dapat menopang sektor andalan Kota Gorontalo, yakni jasa dan perdagangan,” ujar Hadi.
Dia juga mengungkapkan, Kota Gorontalo mungkin menjadi daerah yang paling banyak memangkas anggaran, salah satunya dana perjalanan dinas. Anggarannya diarahkan untuk kepentingan rakyat, satu diantaranya penanganan sampah yang belakangan telah menunjukkan progres positif.
“Banyak anggaran perjalanan dinas yang dipangkas Pak Wali. Bahkan, Pak Wali saja tidak mau menggunakan dana perjalanan dinas untuk urusan pribadinya. Hal itu sudah dibuktikan beliau ketika berkunjung ke Jakarta belum lama ini,” tandasnya.
“Kalau soal bantuan untuk warga miskin, bung Rolan baiknya banyak mencari tahu informasi tentang besarnya jiwa sosial pak wali,” imbuh jurnalis senior itu.(bm/habari.id).