Banjir 9 Kali Berturut-Turut dan Covid-19 Cerita Khusus Perjalanan Marten dan Ryan

oleh -32 Dilihat
oleh
Istimewa.

HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Membangun suatu daerah dalam jangka waktu lima tahun, memang bukan perkara mudah. Seperti halnya Wali Kota Gorontalo, Marten Taha dan Wakil Wali Kota Gorontalo, Ryan F. Kono, yang kini purna bakti dengan capaian-capaian prestasi baik tingkat lokal, reginal dan nasional.

Banjir sembilan kali berturut melanda beberapa wilayah di Kota Gorontalo, menjadi awal pengabdian Marten Taha dan Ryan F. Kono sebagai pimpinan daerah Kota Gorontalo. Belum genap setahun melakukan penyesuaian baik program dan kegiatan di Pemerintahan Kota Gorontalo, Marten dan Ryan sudah diperhadapkan dengan bencana alam yang melanda masyarakat Kota Gorontalo. Kantor Pemerintahan Kota Gorontalo pun turut menjadi tempat pengungsian masyarakat terdampak bencana saat itu. 

banner 468x60

Namun berkat ketekunan, keseriusan dan kecerdasan yang dimiliki dua pimpinan daerah itu, pelaksanaan program dan kegiatan Pemerintahan Kota Gorontalo berjalan baik, di tengah pemulihan wilayah dan pemulangan korban bencana banjir ke tempat tinggal mereka, pasca banjir sembilan kali berturut-turut terjadi.

Upaya Pemerintah Kota Gorontalo di bawah kepemimpinan Marten Taha dan Ryan F. Kono, terus melakukan perbaikan infrastruktur bekas bencana banjir yang disenergikan dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo saat itu. Wal hasil, bencana banjir pun tertangani disemua wilayah rawan banjir. 

Rupanya cobaan untuk Marten dan Ryan dalam menakhodai Kota Gorontalo, terus berdatangan. Belum setahun menyelesaikan persoalan banjir, sudah disusul bencana non alam yang disebut Pandemi Covid-19. Bukan hanya melelahkan, tetapi bencana non alam yang turut menelan korban jiwa tersebut, membuat seluruh pemerintah daerah termasuk Kota Gorontalo harus melakukan refocusing anggaran. 

Akhirnya, program kegiatan yang sudah susah payah disusun, direncanakan dan diperuntukan dalam rangka pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat, harus di tunda pelaksanaannya akibat pengalihan anggaran yang sesuai regulasi dari Pemerintah Pusat.

Bukan hanya Marten Taha dan Ryan F. Kono yang merasa “terjepit” oleh kebijakan Pemerintah Pusat saat itu. Tetapi, seluruh kepala daerah baik bupati, wali kota dan gubernur pun ikut merasakan apa yang dirasakan Marten dan Ryan kala itu. Meski bencana non alam ini berlangsung begitu lama, tetapi seiring berjalannya waktu Pemerintah Kota Gorontalo terus melakukan penanganan serius terhadap bencana pandemi. Bahkan, tercatat Kota Gorontalo dan Pemerintahannya sebagai wilayah pemerintahan yang tercepat menangani pandemi Covid-19. 

Singkat cerita, Pemerintah Pusat pun secara resmi mengumumkan bahwa Indonesia sudah tidak ada lagi pandemi. Wali Kota Gorontalo Marten Taha dan Wakil Wali Kota Gorontalo Ryan F. Kono pun memanfaatkan peluang tersebut, untuk melakukan percepatan pembangunan baik infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial dan religi. Di tambah dengan dukungan pelaksaan pembangunan di Kota Gorontalo oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo, membuat Pemerintah Kota Gorontalo merasa ringan untuk menyukseskan visi misinya. 

Bukan hanya prestasi di bidang keuangan daerah, yakni predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) sebanyak sembilan kali berturut-turut yang diraih Pemerintah Kota Gorontalo. Tetapi sebuah perkembangan Kota Gorontalo yang begitu pesat baik infrastruktur, pelayanan dan SDM yang secara langsung dirasakan masyarakat. 

Dari delapan kegiatan yang dianggarkan oleh Dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), ada sebanyak lima kegiatan yang mencapai 100 persen. Diantaranya, pembangunan pusat kuliner Kalimadu, pengembangan Rumah Sakit Otanaha, peningkatan kapasitas jalan Kota Gorontalo, penataan drainase Kota Gorontalo dan terakhir adalah pengembangan Rumah Sakit Aloeio Saboe. Sementara sisanya dua kegiatan mencapai 98 persen, mulai dari penataan Jalan Nani Wartabone, optimalisasi SPAM Kota Gorontalo dan revitalisasi pusat perdagangan sekitar 89 persen. 

“Alhamdulillah, semua sudah selesai. Sistem pengolahan air atau SPAM yang ada di Tanggilingo dan Talumolo, kemudian Kalimadu, ruang bedah jantung di RS Aloei Saboe, pengembangan RS Otanaha, Jalan Nani Wartabone dan sebagainya. Terima kasih untuk seluruh pihak yang tutur membantu menyelesaikan pembangunan ini. Saya berharap, ini bisa digunakan dengan baik, dijaga dan dipelihara,” pungkas Marten.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di