HABARI.ID, KABGOR | Tumpukan sampah berserakan di bahu Jalan Siswa 2, Kelurahan Hepuhulawa, Kecamatan Limboto. Padahal Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah menyediakan beberapa titik tempat pembuangan sementara (TPS) di area pembuangan liar tersebut, Senin (22/05/2023).
Pantauan habari.id, beberapa sampah rumah tangga hingga plastik bekas memang sengaja dibuang di area yang tak jauh dari kompleks perumahan itu. Meski himbauan akan pentingnya membuang sampah di TPS kerap disosialisasikan oleh dinas terkait, namun tetap saja bahu jalan itu menjadi langganan pembangunan sampah.
Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Kabupaten Gorontalo Syarifudin Pulukadang menjelaskan bahwa pemerintah sudah menyediakan hampir 70 lokasi TPS, dari jumlah itu beberapa telah dibongkar oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab tanpa sepengetahuan pemerintah.
“Kami sudah pernah sediakan dari TPS permanen tapi dibongkar bahkan beberapa ditutup oleh warga lantaran ada yang membuang bangkai hewan, ada juga dari besi tapi juga hilang. Makanya masyarakat membuang sampah di lokasi yang bukan tempatnya,” ungkap Syarifudin.
Menurutnya persoalan sampah bukan hanya menjadi beban pemerintah saja, tapi juga perlu kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Apalagi sejumlah armada pengangkut di Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Air Kabupaten Gorontalo hanya terbatas, delapan unit yang beroperasi.
“Sebenarnya kekuatan armada pengangkut sampah kami ada sejumlah 14 unit, sebagian rusak dan yang masih beroperasi ada delapan. Itu tidak mencukupi pengangkutan sampah di lima Kecamatan, apalagi setiap hari ada sekitar 14 sampai 18 ton yang diangkut,” kata Syarifudin.
Ada lebih dari 150 orang petugas kebersihan di Kabupaten Gorontalo, sedangkan tenaga pengangkut sampah sekitar 60 orang yang menjalankan delapan armada. Minimnya mobil pengangkut serta petugas membuat pemerintah masih sedikit kelimpungan membereskan tumpukan sampah di beberapa lokasi.
“Yang jelas kami akan memprioritaskan dulu pengangkutan sampah di beberapa titik, salah satunya jalan protokol karena menjadi akses utama di Kabupaten Gorontalo, kemudian bergeser ke TPS berikutnya bahkan dalam sehari petugas mengakut sampai dua kali dan itu bergantian,” tandasnya. (dik/habari.id)