Arifin Jakani : Saya Lebih Suka “Dapil Neraka”

oleh -23 Dilihat
oleh

HABARI.ID | Dalam waktu dekat, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Gorontalo Arifin Jakani bakal menentukan sikap politik menentukan apakah dirinya bertarung lagi di Pemilihan Legislatif (Pileg) Provinsi Gorontalo atau malah turun gunung di DPRD Kabupaten Gorontalo.

Pengurus DPD Partai Demokrat masih sangat menginginkan pemilik suara 11.205 di Pileg 2019 itu untuk bertarung lagi di Puncak Botu. Namun pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Gorontalo berharap Arifin Jakani bisa bersaing di DPRD Kabupaten Gorontalo khususnya di “Dapil Neraka”.

banner 468x60

“Kawan-kawan pengurus DPC Partai Demokrat mengharapkan saya turun gunung manu di DPRD Kabupaten Gorontalo karena melihat mana dapil yang posisinya kurang greget atau tidak ada suara. Maka itu yang harus kita rapatkan, saya akan menentukan sikap dalam waktu dekat,” jelas Arifin Jakani, Selasa (18/04/2023).

Pemilu tahun 2024 memang sudah sangat dekat dan Partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Gorontalo telah memanaskan mesin politiknya menjelang hajatan politik, apalagi instrumen politik kader terbaik dan melihat peluang, Arifin Jakani sangat optimis dapat merebut delapan kursi di DPRD Kabupaten Gorontalo.

“Kami sudah mulai verifikasi dan melakukan perhitungan kader-kader untuk bertarung di masing-masing dapil. Kita akan dorong mereka, tentu saya secara pribadi tidak hanya mendorong dengan tangan kosong. Sebagaimana yang kita rapatkan bahwa kader Demokrat akan kami bantu dengan dukungan, tapi yang benar-benar masuk survei,” kata Arifin.

Arifin Jakani saat ini sedang menjabat sebagai Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, tapi jika dirinya telah menentukan untuk turun gunung di DPRD Kabupaten Gorontalo maka dia akan memilih “dapil neraka” atau salah satunya Kecamatan Batudaa.

“Banyak orang yang bilang Batudaa itu dapil neraka, saya lebih suka itu. Sebenarnya istilah dapil neraka itu merupakan dapil yang butuh tantangan, kemudian masyarakatnya sudah cerdas dan intelektual. Mereka tidak sembarangan memilik partai, maka kita harus berhati-hati menentukan caleg di dapil tersebut,” jelas Arifin. (dik/habari.id)

Baca berita kami lainnya di