HABARI.ID, DEPROV | Masalah sedimentasi kerap mengakibatkan meluapnya air dan kekurangan pasokan air di area persawahan Telaga Jaya mendapat perhatian serius. Kamis (13/062024), Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo melakukan peninjauan langsung ke saluran irigasi Lomaya di Desa Hulawa, Kabupaten Gorontalo untuk melihat kondisi lapangan dan merencanakan langkah-langkah penanganan.
Sedimentasi di saluran air Hulawa dan Pilohayanga telah menyebabkan air sering meluap dan mengakibatkan banjir di wilayah Desa Hulawa. Endapan lumpur dan sampah yang menumpuk di saluran tersebut menghambat aliran air, sehingga air melimpah dan meluap ke pemukiman warga . Dampak langsung dari sedimentasi ini juga dirasakan oleh para petani di Telaga Jaya, yang mengalami kekurangan pasokan air untuk irigasi sawah.
“Kondisi ini sangat memprihatinkan karena tidak hanya merugikan warga yang terkena banjir, tetapi juga para petani yang sangat bergantung pada irigasi untuk pertanian,” ungkap La Ode Haimudin.
Setelah peninjauan tersebut, Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) serta balai wilayah sungai untuk menyusun rencana tindakan yang tepat. Salah satu langkah utama yang akan diambil adalah pengerukan saluran irigasi untuk menghilangkan endapan lumpur dan sampah.
“Pengerukan pasti akan dilakukan, namun saat ini Dinas PUPR belum memiliki anggaran pemeliharaan. Oleh karena itu, kami akan memperjuangkan alokasi anggaran dalam APBD Perubahan agar pengerukan bisa segera dilaksanakan,” jelasnya.
Keterbatasan anggaran menjadi salah satu hambatan utama dalam pelaksanaan pengerukan. Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo menyadari pentingnya segera mengatasi masalah ini dan akan berupaya agar anggaran pemeliharaan dimasukkan dalam APBD Perubahan mendatang, apalagi musim tanam juga akan berlangsung.
“Kita akan mengawal masalah ini hingga selesai. Kami akan memastikan bahwa alokasi anggaran untuk pengerukan disetujui dalam APBD Perubahan, sehingga masalah ini dapat segera diselesaikan dan tidak lagi mengganggu kehidupan warga dan aktivitas pertanian di Telaga Jaya,” tandasnya. (dik/habari.id)