253 Mahasiswa PKL Poltekes jadikan Kota Gorontalo Pusat Belajar

oleh
mahasiswa
Habari.Id.
banner 468x60

HABARI.ID, KOTA GORONTALO I Kesuksesan Pemerintah Kota Gorontalo di bidang kesehatan, tidak hanya membuahkan prestasi dan diakui di tingkat Nasional. Akan tetapi, menjadikan Kota Gorontalo sebagai pusat pendidikan termasuk tujuan belajar mahasiswa PKL dari Politeknik Kesehatan Gorontalo. 

Tepat Senin (06/02/2023) Pemerintah Kota Gorontalo menerima langsung sebanyak 253 mahasiswa PKL Poltekes Gorontalo, di Aula Rudis Wali Kota Gorontalo oleh Wakil Wali Kota Gorontalo Ryan F. Kono. 

Orang Nomor Dua di Kota Gorontalo itu jelaskan, mewakili Wali Kota Gorontalo, Pemerintah Kota Gorontalo sangat senang menyambut kehadiran mahasiswa PKL Poltekes Gorontalo, dari program studi Diploma 3 Gizi dan Farmasi.

“Pemerintah Kota Gorontalo merasa senang dan menyambut baik kehadiran mahasiswa dari Program Studi Diploma 3 Keperawatan, Gizi dan Farmasi Politeknik Kesehatan Gorontalo berjumlah 237 orang ..,” 

“Untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di 5 kecamatan diantaranya Kecamatan Dumbo Raya, Kota Barat, Dungingi ..,” 

“Kota Tengah dan Sipatana. Serta 10 kelurahan yaitu masing-masing Kelurahan Bugis, Botu, Talumlolo, Leato Utara, Leato Selatan, Pilolodaa, Lekobalo, Huangobotu, Paguyaman dan Kelurahan Tapa,” ujarnya.

Ia katakan lagi, yang menjadi menarik dari kegiatan tersebut adalah tema PKL tentang pencegahan dan penanggulangan stunting serta penyakit tidak menular. 

“Kita tahu bersama bahwa pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Gorontalo sangat serius mencegah dan menanggulangi Stunting ..,” 

“Hal ini dibuktikan dengan beberapa kebijakan yang telah diambil, antara lain diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan untuk Kota Gorontalo beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan ..,”

“Pertama Perwako Nomor 25 Tahun 2017 Tentang Pedoman Layanan Peripurna Tanda Aman Calon Pengantin Yang Akan Menikah (Tancap Nikah) di Kota Gorontalo ..,” 

“Artinya sebelum keluar Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, kita di Gorontalo sudah mendahului ..,”

“Kedua Peraturan Walikota No. 6 Tahun 2022 Tentang “Percepatan Pencegahan Dan Penanganan Stunting Terintegrasi Di Kota Gorontalo ..,”

“Ketiga Keputusan Wali Kota Gorontalo Nomor 19/15/1/2022 tentang Pembentukan Tim Pendamping Keluarga Percepatan Penurunan Stunting di Kelurahan se Kota Gorontalo Tahun 2022 ..,”

“Keempat Keputusan Walikota No. 164/15/lii Tahun 2022 Tentang Di Kota”Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting Gorontalo ..,”

“Terakhir adalah Keputusan Walikota No. 182/2/IV Tahun 2022 tentang “Penetapan Lokus Kelurahan Penanggulangan Stunting Di Kota Gorontalo Tahun 2022,” ungkapnya.

Ia tambahkan bahwa kebijakan yang telah diterbitkan tersebut bukan hanya sebatas aturan di atas kertas, tetapi telah diimplementasikan pada program dan kegiatan disetiap OPD. 

Sehingga memberikan dampak positif dan memberikan daya ungkit yang signifikan, terhadap upaya penurunan Stunting di Kota Gorontalo. 

“Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Kota Gorontalo sebesar 26.5 persen ..,” 

“Namun berkat kerja keras dan kerja cerdas Pemerintah kota Gorontalo dan dukungan dari stakeholders, syukur Alhamdulillah prevalensi stunting di kota Gorontalo sesuai hasil SSGI tahun 2022 menurun menjadi 19.1 persen ..,”

“Sekali lagi kita patut bersyukur dengan hasil yang telah dicapai, namun jangan cepat berpuas diri. Karena kita ditantang untuk menurunkan stunting pada tahun 2024 sampai 14 persen ..,” 

“Sebagaimana telah tercantum dalam RPJMN. Oleh karena itu kehadiran mahasiswa Politeknik Kesehatan Gorontalo, untuk melaksanakan PKL di Kota Gorontalo menjadi tambahan energy bagi Pemerintah Kota Gorontalo ..,” 

“Dalam upaya menurunkan prevalensi stunting dan masalah kesehatan lainnya, termasuk upaya mencegah dan mengendalikan Penyakit Tidak Menular seperti Hipertensi, Diabetes Mellitus/penyakit gula, Strok, Kanker dan lain-lain,” terangnya.

Ia berharap, sinergitas yang positif antara Pemerintah Kota Gorontalo, pemerintah kecamatan, Puskesmas dan institusi Perguruan Tinggi Politeknik Kesehatan Gorontalo bukan hanya pada saat pelaksanaan PKL. 

Tetapi akan terus berlanjut dalam melaksanakan kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat). 

Sehingga akan memberikan dampak positif terhadap upaya pencegahan Stunting dan Penyakit Tidak Menular, dan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Gorontalo.

“Tantangan besar yang dihadapi oleh pemerintah adalah merubah perilaku masyarakat, yang masih sulit menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ..,” 

“Karena itu saya berharap kepada mahasiswa peserta PKL, agar selama melaksanakan PKL perbanyak melakukan pendekatan kepada keluarga-keluarga yang memiliki Balita stunting dan faktor risiko stunting, serta keluarga berisiko Penyakit Tidak Menular ,” ungkapnya.

Menurutnya Kegiatan Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan pembelajaran langsung dengan masyarakat, ini merupakan kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan oleh mahasiswa. 

“Karena kegiatan PKL ini bukan hanya sekedar menyelesaikan beban dari mata kuliah, tetapi lebih dari itu diharapkan dapat memberi manfaat yang besar bagi Pemerintah Kota Gorontalo masyarakat dan terutama bagi adik- adik mahasiswa ..,” 

“Jadikan kegiatan PKL sebagai laboratorium lapangan, yang banyak memberikan pengalaman belajar untuk hidup bermasyarakat sekaligus menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh pada saat perkuliahan ..,”

“Mahasiswa membutuhkan masyarakat sebagai sasaran PKL, demikian pula sebaliknya masyarakat membutuhkan mahasiswa sebagai Agent of Change dalam merubah perilaku masyarakat untuk hidup sehat melalui transfer ilmu pengetahuan ..,” 

“Dan keterampilan baik melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, demonstrasi, simulasi dan upaya-upaya lainnya sesuai dengan program kerja yang akan disusun bersama masyarakat pada kegiatan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMK),” pungkasnya.(bnk/habari.id).

Baca berita kami lainnya di