HABARI.ID | Warga binaan Lapas Kelas IIA Gorontalo turut memeriahkan tradisi parade Walima dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Petugas dan warga binaan menyajikan ratusan berbagai kue serta makanan di wadah tradisional atau Tolangga, Sabtu (22/10/2022).
Sejumlah warga binaan yang hadir begitu khusyuk mengikuti doa Maulid Nabi atau dikili, meski festival Walima yang diselenggarakan di Masjid At-Taubah Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo berlangsung sederhana, tapi ‘penghuni’ Lapas sangat antusias bahkan berebut Tolangga berisi kue tradisional.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik Lapas Kelas IIA Gorontalo, Kasdin Lato mengungkapkan, persiapan tradisi parade Walima murni keinginan warga binaan untuk meningkatkan ketakwaan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
“Sekitar 500 warga binaan dan petugas serta Dharma Wanita Persatuan sehingga sangat semarak. Ini menjadi inspiratornya ta’mirul masjid At-Taubah dan Lapas hanya sebagai fasilitator perayaan Maulid Nabi dan festival Walima tahun 1444 Hijiriah,” jelas Kasdin Lato.
Momen setahun sekali itu dirangkaikan sekaligus untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama warga binaan serta petugas Lapas Kelas IIA Gorontalo. Prosesi kegiatan pun berlangsung meriah dan berjalan tertib, nampak wajah bahagia dari warga binaan dalam merayakan tradisi itu.
“Harapan saya momentum ini bisa dilaksanakan setiap tahunnya, karena dapat menjadikan bahan refleksi bagi warga binaan untuk terus berubah menjadi insan yang lebih baik dan berakhlak mulia,” ungkapnya.
Ada sekitar 18 Tolangga berukuran raksasa dan 15 Toyopo atau wadah kecil dalam festival walima tahun ini di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Gorontalo. Masing-masing pondok wisma menyiapkan Tolangga untuk dilombakan dalam perayaan Maulid Nabi.
“Yang dinilai utamanya adalah bagaimana penyediaan kue tradisional daripada kegiatan ini, karena kita menghargai tradisi yang ada di Provinsi Gorontalo. Warga binaan dan masing-masing Dharma Wanita menghiasi dan menyiapkan sendiri,” tandasnya. (dik/habari.id)