HABARI.ID, DEKOT I Faktor utama membuat calon siswa baru tidak lulus dalam proses PPDB (penerimaan peserta didik baru), bukan karena nilai rata-rata yang tercatat dalam raport sekolah dimana Ia berasal. Tetapi, tidak lulus atau tidak diterimanya calon siswa baru ini karena mutu dan kualitasnya tidak memenuhi standar penilaian, dalam proses ujian PPDB saat mendaftar di sekolah baru pada jenjang lebih tinggi, seperti SD ke SMP.
Inilah salah satu alasan yang membuat Wakil Ketua Komisi Satu DPRD Kota Gorontalo, Hi. Darmawan Duming, angkat bicara saat meninjau langsung pelaksanaan ujian nasional di sejumlah sekolah dasar di tujuh kecamatan di Kota Gorontalo Senin (05/05/2025).
Bahkan Wakil Ketua Komisi Satu DPRD Kota Gorontalo, Hi. Darmawan Duming tegaskan, kondisi yang tidak memperhatikan mutu dan kualitas siswa baik menjelang ujian serta saat ujian ini, sudah berlangsung cukup lama. Sehingga, dampaknya pun dirasakan siswa karena tidak bisa diterima atau tidak lulus di sekolah yang Ia daftar.
“Memang benar siswa-siswi ini lulus dengan nilai rata-rata yang bagus. Akan tetapi, nilai dalam raport mereka tidak bisa menjadi jaminan kalau mutu dan kualitas mereka sama seperti nilai dalam raport tersebut, kalau pun ada mungkin hanya siswa tertentu saja ..,”
“Maka ini menurut kami, harus menjadi perhatian Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, memberikan perhatian serius dalam peningkatan mutu dan kualitas siswa. Sebab, terkadang mereka tidak terterima atau tidak lulus di sekolah yang mereka tuju, dan terpaksa masuk ke sekolah swasta lain. Ini juga bagian dari ketimpangan,” tegas Hi. Darmawan.
Tidak hanya itu saja tambah Hi. Darmawan Duming yang juga Aleg dari Fraksi PDIP DPRD Kota Gorontalo, bahwa mutu dan kualitas siswa yang begitu rendah tersebut bisa berdampak negatif dalam proses PPDB.
Misal, ada seorang siswa SD yang memiliki nilai baik dalam raport, kemudian mendaftar di salah satu SMP Negeri tetapi tidak lulus karena mutu dan kualitasnya dibawah. Nah, dinisilah peluang terjadinya aktivitas negatif dalam proses PPDB, memaksakan siswa yang tidak lulus tersebut tetap bisa lulus meski nilai seleksi PPDB nya di bawah.
“Kenapa saya ngotot peningkatan mutu dan kualitas siswa? karena jika ini tidak dijalankan maka aktivitas negatif dalam proses PPDB yang melahirkan “mafia” PPDB akan terus berjalan. Saya beri contoh, seorang siswa SD punya nilai bagus di raport tapi tidak lulus saat mendaftar di SMP Negeri ..,”
“Nah, disinilai oknum mafia PPDB ini beraksi, memaksakan siswa yang tidak lulus saat mendaftar tetapi masuk di sekolah tersebut, meski nilai seleksi PPDB nya rendah. Kami minta Dinas Pendidikan harus turun tangan, memberantas “mafia” PPDB,” tegas Hi. Darmawan menutup.(bm/habari.id).