HABARI.ID I Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Paris RA Yusuf telah menandatangani persetujuan rancangan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Provinsi Gorontalo Tahun 2021, Senin (28/9/2020).
Dalam KUA-PPAS tersebut, Pemerintah Provinsi Gorontalo berani memasang target pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 6,62%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang akan dikejar melalui APBD Provinsi Gorontalo itu tak muluk-muluk, bahkan terbilang cukup berani mengingat ancaman resesi di tengah ketidakpastian global di tengah pandemi Covid-19.
Belum lagi pemerintah tahun depan sejatinya “hanya” mengagendakan pemulihan ekonomi Nasional pasca kemungkinan gelombang pandemi Covid-19 berakhir.
Kekuatan belanja pemerintah dipertaruhkan di sini. Paling tidak, belanja pemerintah di Gorontalo, diharapkan sembuh dari penyakit menahun: belanja tidak menumpuk di akhir tahun.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki usai paripurna persetujuan KUA-PPAS Tahun 2021 pun mengamini target pertumbuhan ekonomi 6,62% tahun depan.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi 6,62% itu merupakan target optimistis jika pemulihan ekonomi sudah mulai berdampak pada aktivitas perekonomian di Provinsi Gorontalo.
“Kita itu pertumbuhan ekonomi, sebenarnya range-nya mulai dari 5,97% sampai dengan 6,62%,” jelas Budiyanto.
Sebaliknya, lanjut dia, jika pemulihan ekonomi belum begitu berdampak pada aktivitas perekonomian masyarakat Gorontalo, pertumbuhan ekonomi diprediksi berkisar pada angka pesimis, yakni 5,97%.
Maklum saja, APBD Pemerintah Provinsi Tahun 2021 masih akan difokuskan pada penguatan sektor kesehatan dan pemulihan kondisi ekonomi sosial.
“Tapi, jika masih belum signifikan, maka pertumbuhan ekonomi diprediksi pada posisi pesimis, 5,97%,” sambung Budiyanto.
Meski dibilang angka pesimis, target itu masih dianggap realistis karena beriringan dengan agenda pemulihan ekonomi nasional hingga munculnya optimisme pasar terhadap rencana produksi vaksin Covid-19 tahun depan.
“Insya Allah. Asumsi vaksin juga sudah bisa meredakan kasus (Covid-19) sehingga aktivitas ekonomi sudah bisa kembali mulai pulih,” tandas Budiyanto.
Sebelumnya, selain target pertumbuhan ekonomi pada KUA-PPAS Tahun 2021 yang telah disetujui itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo juga menargetkan asumsi persentase angka kemiskinan turun 15,05%, tingkat pengangguran terbuka 4,01 poin, Indeks Gini Rasio 0,41 poin, PDRB Rp37.560.000 per kapita serta inflasi 2-3%.
Ada pun untuk belanja daerah, Pemerintah Provinsi Gorontalo tahun depan diproyeksikan sebesar Rp 2,63 Triliun, naik Rp 786,07 Miliar jika dibandingkan dengan belanja Tahun 2020 sebesar Rp 1,84 Triliun.(rls).