HABARI.ID, DEPROV | Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Sofyan Puhi berharap melalui dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tahun anggaran 2023 untuk pemerintah di Gorontalo sebesar Rp6,05 triliun pemerintah daerah dapat memaksimalkan penyerapannya agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, Selasa (13/12/2022).
Sebelumnya, alokasi belanja APBD tahun 2023 untuk Provinsi Gorontalo tersebut senilai Rp10,76 triliun. Dari distribusi volume belanja negara itu masing-masing sebesar 43,76 persen atau Rp4,705 triliun melalui belanja Pemerintah Pusat. Sementara anggaran Rp6,05 triliun atau 56,24 persen dialokasikan melalui transfer ke daerah.
TKDD senilai Rp6,05 triliun itu, telah terbagi ke dalam alokasi bagi Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota Gorontalo. Untuk Provinsi Gorontalo senilai Rp1.338 miliar, Kabupaten Gorontalo Rp1.142 miliar, Kota Gorontalo Rp685 miliar, Kabupaten Bone Bolango Rp766 miliar, Kabupaten Pohuwato Rp782 miliar, Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak 646 miliar dan Kabupaten Boalemo sebanyak Rp690 miliar.
“Tahun 2022 serapan anggarannya sekitar 80 persen dan itu lebih tinggi ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Terkadang kalau anggaran itu tidak terserap maka akan jadi silpa, ketika jadi silpa uangnya ada tapi manfaatnya ke rakyat itu tidak maksimal,” jelas Sofyan Puhi.
Aleg dari Partai Nasdem itu menegaskan jika alokasi ke Pemerintah Provinsi Gorontalo sebesar RpRp1.338 miliar tersebut bakal terus ia kawal dengan ketat, dan dirinya berharap bisa terserap secara baik tahun 2023 mendatang.
“Anggaran tersebut akan difokuskan dengan program-program lalu, bagaimana pertumbuhan ekonomi dampak Covid-19, imbas kenaikan BBM. Perlu ada penguatan atau dorongan terhadap UMKM agar daya tumbuh rakyat lebih tinggi.
Tantangan kita ke depan adalah angka kemiskinan yang masih tinggi di Gorontalo dan bisa membuka lapangan pekerjaan, dengan anggaran yang ada ini akan kita maksimalkan untuk beberapa hal prioritas selain dari program pariwisata atau infrastruktur,” tandasnya. (dik/habari.id)