SKALA dan Dinas Sosial Bersinergi Melalui Workshop Literasi Pemanfaatan Analisis Data Bagi Jaringan Masyarakat Sipil Provinsi Gorontalo

oleh -150 Dilihat
oleh

HABARI.ID, PEMPROV | Dalam rangka memperkuat kapasitas Jaringan Masyarakat Sipil (JMS) di Provinsi Gorontalo, Program SKALA (Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar) bersama Dinas Sosial Provinsi Gorontalo menyelenggarakan Workshop Literasi Pemanfaatan Analisis Data pada Kamis, (26/07/2025) di Hotel Fox, Gorontalo.

Kegiatan ini diikuti oleh anggota Forum Gorontalo Inklusi Dulohupa dan menghadirkan sejumlah narasumber dari Bappeda, BPS, Dinas Sosial, serta Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo.
Workshop ini menjadi langkah strategis dalam mendukung penguatan advokasi berbasis data oleh masyarakat sipil, khususnya dalam isu-isu kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI).

Dengan latar belakang pentingnya peran data dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan, kegiatan ini bertujuan membekali peserta dengan pemahaman dan keterampilan teknis dalam mengakses serta menganalisis data strategis seperti Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Anggaran Responsif Gender (ARG).

Program SKALA, yang merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Australia, menekankan pendekatan lintas pilar untuk memperkuat pelayanan dasar bagi kelompok rentan, termasuk perempuan dan penyandang disabilitas. Dalam konteks Provinsi Gorontalo, workshop ini sejalan dengan berbagai inisiatif daerah seperti penyusunan regulasi inklusif, Musrenbang Tematik, serta pengembangan forum partisipatif masyarakat.

‎Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Sagita Wartabone dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemanfaatan data seperti Regsosek, DTKS dan DTSEN dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi masyarakat dan menjadi dasar dalam menyusun kebijakan yang lebih responsif.

“Data adalah kekuatan untuk memperjuangkan keadilan sosial. Melalui kegiatan ini, kami berharap JMS dapat menjadi mitra kritis dan konstruktif dalam proses pembangunan daerah,” ujarnya. Selain itu Sagita juga memaparkan materi terkait Pemanfaatan Data Untuk Pemenuhan Layanan Dasar bagi Kelompok Rentan.

Dalam paparannya Sagita menekankan peran JMS dalam melakukan pelayanan kepada kelompok rentan jangan selalu bergantung kepada data yang ada di Pemerintah, JMS diharapkan dapat bersama sama dengan Dinas Sosial untuk memberikan pelayanan kepada Kelompok Rentan berdasarkan hasil asessmen dan verifikasi data di lapangan, sehingga perpaduan antara data riil di lapangan dan data yang terdapat pada aplikasi seperti data DTKS dan Regsosek akan lebih valid lagi.

Data yang Valid tentunya akan lebih memaksimalkan proses perencanaan dan pembagian kewenangan antara Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota serta Organisasi-organisasi lainnya yang terlibat dalam pelayanan langsung kepada masyarakat pungkasnya.

‎Beberapa Narasumber dalam workshop ini juga memberikan materi mencakup pengenalan konsep literasi data, sumber-sumber data strategis, hingga praktik penerapan data dalam proses advokasi publik. Selain sesi pemaparan, kegiatan ini juga dilengkapi dengan diskusi peserta yang difasilitasi oleh Fasilitator Walidata Regsosek dan GSD, guna menyelaraskan arah kebijakan inklusif ke depan.

‎Dari kegiatan ini, diharapkan terbentuk pemahaman bersama di kalangan JMS tentang pentingnya data dalam advokasi, meningkatnya kapasitas teknis dalam analisis data, serta tersusunnya rekomendasi berbasis data untuk mendukung penyusunan kebijakan publik yang inklusif dan berkeadilan sosial.

‎Dengan semangat kolaboratif, Workshop Literasi Data ini menegaskan komitmen Gorontalo menuju tata kelola pembangunan yang lebih terbuka, partisipatif, dan berpihak pada seluruh kelompok masyarakat, tanpa terkecuali. (adv/habari.id)

Baca berita kami lainnya di