HABARI.ID I Menurut Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, sarjana tidak dinilai dari gelar yang disandang, akan tetapi lebih dari itu. Yakni bagaimana cara berpikir dan bertindak yang cermat dan teliti, serta dituntut untuk mengabdikan diri dan mengamalkan ilmu yang diperoleh.
Hal ini disampaikan Wali Kota Gorontalo Dua Periode itu, pada kegiatan rapat senat terbuka luar biasa Rabu (30/06/2021), dalam rangka wisuda sarjana (S1) angkatan XXVI gelombang I oleh Universitas Ichsan Gorontalo di Ballroom Grand Sumberia.
“Hari ini adalag sejarah dan momen berbahagia bagi seluruh wusudawan. Gelar sarjana bukan menjadi nilai utama, akan tetapi lebih dari itu bagaimana cara berpikir dan bertindak anda yang cermat dan teliti,” ujarnya.
Setelah secara resmi menyandang seorang sarjana, perjuangan wisudawan ini belum berakhir dan masih panjang. “Bahkan saya menyebut, universitas yang sebenarnya itu adalah di tengah-tengah masyarakat ..,”
“Artinya, sejauh mana kita menerapkan, mengaplikasikan dan mengaktualisasikan keterampilan, pengetahuan serta keahlian yang kita peroleh selama di bangku kuliah ..,”
“Untuk terterima di masyarakat juga memberikan arti yang sebenarnya di lingkungan masyarakat. Maka itulah peran seorang sarjana di tengah-tengah masyarakat kita,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, sebagai bagian dari Pemerintah Kota Gorontalo, Ia mengucapkan selamat kepada orang tua dan wisudawan yang telah memperoleh hasil dari perjuangan dan kerja keras selama ini.
“Atas nama Pemerintah Kota Gorontalo, saya mengucapkan selamat kepada orang tua dan para wisudawan. Serta mengapresiasi jajaran Perguruan Tinggi Ichsan Gorontalo, yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Gorontalo pada bidang peningkatan SDM,” pungkasnya.(bnk/habari.id).
