HABARI.ID, PEMPROV | Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Sagita Wartabone berharap peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Rabu (26/07/2023). Tidak hanya menjadi kegiatan seremoni belaka, seluruh elemen masyarakat harus berada di garda terdepan melindungi anak-anak dari tindak kekerasan.
Mantan Kepala Biro Pengendalian Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Gorontalo menegaskan HAN adalah agenda penting, bukan hanya bagi anak-anak. Tapi juga bagi seluruh elemen masyarakat maupun pemerintah dan bangsa, tanpa anak-anak bangsa terasa mati.
“Proses regenerasi bangsa ini akan berjalan dengan baik, bila anak-anak yang menjadi penerus generasi bangsa, adalah para bibit unggul yang sejahtera dan terjamin pemenuhan hak-hak dasarnya,” ungkap Sagita pada peringatan HAN di LKS Ummu Syahidah Gorontalo.
Menurutnya, anak-anak yang hak dasarnya tidak terjamin, serta rentan dari berbagai kejahatan dan diskriminasi, biasanya akan menjadi generasi penerus bangsa yang hilang arah dan tidak punya tujuan.
Kondisi semacam inilah yang harus disadari oleh seluruh elemen bangsa. Jika anak-anak bangsa ini sehat, cerdas, terlindungi dan bahagia, maka bangsa ini ke depan akan menjadi bangsa yang juga sehat, cerdas dan bahagia.
“Intinya, masa depan bangsa ini bersumber dari anak-anak yang saat ini sedang berproses. Saya menghimbau kepada segenap elemen masyarakat agar selalu melindungi anak-anak kita dari berbagai macam tindak kekerasan. Agar cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa kita raih bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Pembina LKS Syahidah Gorontalo Idah Syahidah mengatakan jika momen hari anak nasional menjadi pengingat bahwa anak adalah kunci penting dari bagaimana masa depan bangsa ini terbentuk.
“Peringatan ini juga merupakan bentuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, kita semua harus menyadari pentingnya menciptakan generasi bangsa yang kuat, cerdas, dan produktif,” kata Idah Syahidah.
Anggota Komisi VIII DPR RI itu menegaskan untuk menciptakan menciptakan bangsa, maka seluruh elemen bangsa harus mampu melindungi anak-anak dari kemungkinan kejahatan, mencegah adanya diskriminasi pada anak serta menjamin pemenuhan hak-hak dasar anak.
Bagi Idah, untuk memenuhi itu bukan perkara mudah. Seluruh elemen bangsa, terutama orang tua, keluarga serta berbagai stakeholder yang berhubungan dengan pembuat kebijakan harus saling bersinergi dalam menjamin pemenuhan kebutuhan anak serta menjadi pelindung bagi anak.
“Kita harus menyadari bahwa semua anak memiliki hak yang sama serta harus dilindungi dan dijaga pemenuhannya, sehingga anak dapat tumbuh secara optimal dan menjadi generasi masa depan yang hebat,” tandasnya. (dik/habari.id)